Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyatakan terdapat 23 kasus aktif COVID-19, setelah lima orang dinyatakan terpapar pada Selasa.
"Ada penambahan COVID-19, sekarang ada 23 kasus aktif," kata Wali Kota.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan umumnya, penambahan kasus COVID-19 terdeteksi saat pemeriksaan untuk kepentingan perjalanan.
Baca juga: Kasus COVID-19 melonjak Pemkot Batam tingkatkan penelusuran
Baca juga: Pemkot Batam buka kembali isolasi terpadu COVID-19
"Umumnya hasil skrining untuk perjalanan," kata dia.
Dari 23 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 11 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Batam, lima orang isolasi mandiri, enam orang dirawat di RSKI Galang, dan seorang di RSUD Embung Fatimah.
Warga yang positif COVID-19 tersebar di enam kecamatan pulau utama, yaitu Lubukbaja, Batuampar, Bengkong, Nongsa, Batam Kota, dan Sagulung. Menjadikan hanya tiga kecamatan yang masih hijau yaitu Sekupang, Batuaji, dan Seibeduk. Sedangkan tiga kecamatan pulau penyangga masih nol kasus.
Dengan begitu, secara kumulatif hingga hari ini, sebanyak 25.879 orang positif COVID-19, 25.014 orang selesai isolasi, 842 orang meninggal, dan 23 kasus aktif.
Tingkat kesembuhan 96,66 persen, tingkat kematian 3,25 persen, dan kasus aktif 0,09 persen.
Sementara itu, dalam keterangannya, Satgas menyebutkan, dari 842 kasus meninggal di Batam, 433 di antaranya tanpa komorbid, dan 409 lainnya dengan komorbid.
Penyakit komorbid paling tinggi pada kasus kematian COVID-19 adalah diabetes melitus sebanyak 216 kasus, hipertensi sebanyak 182 kasus, dan pneumonia sebanyak 104 kasus.
Sementara itu, hasil asesmen situasi COVID-19 Batam per 23 Januari 2021 adalah level dua.*
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Batam melonjak
Baca juga: 355 PMI dikarantina COVID-19 di Asrama Haji Batam
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022