• Beranda
  • Berita
  • Petugas konservasi turun ke Mukomuko terkait gangguan harimau

Petugas konservasi turun ke Mukomuko terkait gangguan harimau

26 Januari 2022 15:22 WIB
Petugas konservasi turun ke Mukomuko terkait gangguan harimau
Sapi milik warga UPT Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, yang diserang harimau, Rabu (26/1/2022) ANTARA/HO-Istimewa.

Luka yang dialami sapi tersebut cukup parah,

Resor Konservasi Sumber Daya Alam Air Hitam berencana turun ke Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, terkait adanya gangguan harimau sumatera yang menyerang ternak warga di wilayah ini.
 
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam Air Hitam Abu Kamel dalam keterangan di Mukomuko, Rabu, mengatakan pihaknya menunggu dari BKSDA Bengkulu untuk turun ke UPT Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman.
 
Ia mengatakan, pihaknya saat ini sedang berada di Pos Air Rami yang berada di berbatasan dengan Kecamatan Malin Deman, sambil menunggu petunjuk dari BKSDA Bengkulu.
 
Ia menyatakan, untuk sementara ini pihaknya belum bisa memastikan apakah petugas turun atau tidak ke UPT Lubuk Talang Kecamatan Malin Deman, termasuk tindakan yang akan diambil oleh petugas dalam menangani harimau tersebut.
"Belum tentu, kami menunggu berita dari BKSDA Bengkulu," ujarnya.

​​​​​​Kemudian pihak Konservasi Sumber Daya Alam Air Hitam belum bisa memastikan tindakan yang diambil oleh BKSDA untuk menangani harimau yang masuk pemukiman penduduk dan menyerang ternak masyarakat.
 
Sementara itu, harimau kembali masuk ke pemukiman warga Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang, Kecamatan Malin Deman, dan memangsa ternak sapi milik warga di wilayah tersebut.
 
Kepala Desa Lubuk Talang, Kabupaten Mukomuko, Siswandi mengatakan satu ekor sapi milik warga diserang dikandang yang berjarak sekitar 15 meter dari dari rumah pemiliknya.
 
"Harimau masuk pemukiman penduduk pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB dan harimau menyerang sapi milik Panut, warga UPT Lubuk Talang," ujarnya.
 
Ia mengatakan, sapi yang diserang harimau itu tidak sampai mati, tetapi mengalami luka cukup parah seperti luka gigitan di bagian leher, luka baret seperti bekas cakaran di badan, serta luka di bagian kaki.
 
"Kalau sampai sekarang kondisi hewan ternak tersebut tidak sampai mati. Tapi luka yang dialami sapi tersebut cukup parah, bahkan kondisi ternak sangat lemah, tidak mau lagi makan," ujarnya.
 
Ia menyatakan, meskipun ada kejadian harimau masuk pemukiman penduduk dan menyerang sapi milik warga, namun warga masih tetap melakukan aktivitas pekerjaannya seperti biasa.

Baca juga: Petugas konservasi berupaya halau harimau pemangsa ternak di Mukomuko

Baca juga: Warga Mukomuko ikat ternak agar tidak dimangsa harimau
 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022