• Beranda
  • Berita
  • 80 produk UMKM Jaksel bersaing masuk ke Indomaret

80 produk UMKM Jaksel bersaing masuk ke Indomaret

27 Januari 2022 17:29 WIB
80 produk UMKM Jaksel bersaing masuk ke Indomaret
Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan dengan PT Indomarco Prismatama menggelar kurasi produk UMKM di Tempat Kumpul Kreatif, Lebak Bulus, Cilandak, Kamis, (27/1/2022). ANTARA/HO-Sudin Kominfo Jakarta Selatan

setelah dikurasi ada beberapa produk yang memenuhi syarat

Sebanyak 80 produk pilihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jakarta Selatan bersaing mengikuti kurasi produk untuk dipasarkan di salah satu jaringan toko pengecer waralaba di Indonesia, Indomaret.

Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan Dedy Dwi Widodo di Jakarta, Kamis, menjelaskan puluhan produk itu terlebih dahulu mengikuti kurasi oleh pihaknya bersama pengelola Indomaret, PT Indomarco Prismatama di Tempat Kumpul Kreatif, Lebak Bulus, Cilandak, mulai Kamis ini.
 
Ia menjelaskan produk yang nantinya dipasarkan harus melalui uji sampel dan memenuhi persyaratan dari Indomaret.
 
"Artinya tidak semua 80 produk diajukan lantas semuanya masuk. Tapi setelah dikurasi ada beberapa produk yang memenuhi syarat. Baik dari segi kemasan, harga dan rasa sehingga bisa dipasarkan di gerai-gerai Indomaret," katanya.
 
Ia mengatakan mayoritas produk ini merupakan jenis kuliner yang saat ini tidak kalah bersaing dengan produk pabrikan.

Baca juga: Pemkot Jaksel kembali selenggarakan bazar daring produk UMKM

"Melihat sekilas dari kemasan dan perizinan sudah sangat memenuhi syarat. Artinya bisa bersaing dengan produk pabrikan yang dibuat secara massal," tuturnya.
 
Dedy mengharapkan jika nantinya lolos kurasi dan dipasarkan, para pelaku UMKM harus bisa memproduksi secara rutin untuk memenuhi pasar di Indomaret.
 
Sementara itu, Kepala Cabang Indomaret Parung Andhika Artha P mengatakan produk yang akan ikut seleksi sangat berpotensi dipasarkan di Indomaret, namun tetap harus diuji oleh para pelaku usaha.
 
"Prosesnya tidak bisa 1-2 hari, tapi kita membentuk tim dan melihat kemasan ini setelah dibuka, dimakan dan ditutup lagi besok kita coba lagi makan. Apakah rasanya berubah atau tidak. Biasanya proses kurasi paling cepat satu bulan, tergantung produknya," ungkapnya.
 
Jika produk tersebut sudah dikurasi, lanjut dia, nantinya para pelaku usaha akan diundang untuk proses label kode batang (barcode).

Baca juga: Pemkot Jaksel dan Harga Tani berkolaborasi pasarkan produk UKM
 
Dengan demikian, jika sudah masuk ke pihak Indomaret tinggal mendistribusikannya ke gerai lainnya.

"Nantinya juga akan diluncurkan dulu. Kita sediakan rak khusus UMKM dan disertakan gerai mana saja yang menjual produk UMKM," ucap Andhika.
 
Andhika menambahkan bahwa produk makanan ringan kering atau minuman kopi merupakan sejumlah produk yang diincar perusahaannya untuk dipasarkan ke seluruh gerai Indomaret.
 
Selain kedua produk itu, minuman teh juga jadi salah satu produk yang berpotensi dipasarkan.

"Yang daya tahannya satu bulan, sehingga kita pajang di toko tidak 1-2 hari ditarik. Harapannya memang menjual produk yang memiliki daya tahan lama," tutupnya.

Baca juga: Lebih dua juta unit usaha di DKI Jakarta telah gunakan QRIS
 

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022