“Tentunya nanti entah di tahun depan, mungkin di kepengurusan berikutnya, kalau sudah mencapai 1 juta nama domain itu akan menjadi suatu tonggak sejarah,” kata Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) Yudho Giri Sucahyo saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya per 31 Desember 2021, PANDI mencatat total 554.330 nama domain yang teregistrasi telah melampaui target yang sebelumnya ditetapkan sebanyak 532.213.
Yudho mengatakan nama domain Indonesia (.id) berhasil menjadi registri dengan nama domain terdaftar terbanyak di Asia Tenggara pada Juli 2021, mengalahkan Vietnam (.vn), Singapura (.sg), Malaysia (.my), dan Thailand (.th) sebanyak 74.302.
Baca juga: Digitalisasi aksara nusantara bantu perkaya literasi digital
Baca juga: Aksara Kawi masuk dalam tabel Unicode pertengahan 2022
Menurut data Asia Pacific Top Level Domain Association (APTLD), nama domain Indonesia menguasai sekitar 33 persen pangsa pasar dalam negeri atau 419.648 pengguna pada Juli 2020.
Jumlah tersebut naik pada Juli 2021 menjadi 36 persen atau 534.021 pengguna. Sementara pesaing domain .com mencapai 52 persen atau 775.021 pengguna pada periode yang sama.
Chief Registry Operator PANDI M. Shidiq Purnama menilai angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang cukup bagus. Ia juga optimis terhadap kenaikan jumlah domain pada tahun ini.
“Kenapa domain .com lebih banyak karena dia mulainya lebih awal. Orang-orang yang mendaftarkan nama domain, awalnya dulu semuanya .com. Tahun 1998-an, orang kalau bisnis internet bicaranya selalu dikaitkan dengan .com,” katanya.
Untuk strategi meningkatkan nama domain, Shidiq mengatakan pihaknya terus melakukan kolaborasi dengan para registar yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari upaya membangun brand awareness hingga langkah-langkah pemasaran bersama.
Ia menilai bahwa domain yang bersifat personal yang disediakan PANDI, seperti .my.id, serta domain untuk bisnis UMKM, seperti .biz.id, dapat menjadi basis yang potensial untuk mendorong pertumbuhan nama domain Indonesia.
“Domain .my.id, ini salah satu flagship kami supaya nama domain itu terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat,” ujar Shidiq.
Ia juga mengatakan pihaknya ingin menyasar ke seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya perusahaan-perusahaan yang selama ini mendominasi penggunaan nama domain. Terlebih, PANDI juga menyediakan berbagai nama domain dengan harga yang bervariasi.
“Bukan hanya perusahaan, tapi juga pengguna seperti mahasiswa atau penjual di marketplace, mereka bisa menggunakan nama domain dengan diintegrasikan kepada platform-platform yang sudah ada saat ini,” katanya.
Baca juga: Jumlah domain .id lampaui target di tahun 2021
Baca juga: Harga domain .id naik mulai April
Baca juga: PANDI dan Pemprov DIY kembangkan Kampung Aksara Pacibita
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022