"Gelombang tinggi 2,5-4 meter di sejumlah perairan NTT perlu diwaspadai karena berisiko tinggi baik terhadap kapal feri maupun kapal nelayan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi di Kupang, Senin.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkiraan kondisi cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi di wilayah perairan NTT.
Ia menyebutkan wilayah perairan yang dilanda gelombang tinggi yaitu Laut Sawu bagian selatan, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.
Gelombang tinggi ini, kata di diprakirakan masih berlangsung selama 1-3 Februari 2022.
Syaeful mengimbau agar operator kapal feri maupun kapal nelayan agar mewaspadai dan mengantisipasi ancaman gelombang tinggi agar tidak menimbulkan dampak kerugian besar.
Perkiraan gelombang maksimum, kata dia dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang ada tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan selain sejumlah titik perairan yang mengalami gelombang tinggi, umumnya wilayah perairan lain di NTT dilanda gelombang sedang (1,25-2,5 meter) dan rendah (0,5-1,25 meter).
Baca juga: BMKG Stasiun El Tari: Waspadai potensi angin kencang di NTT
Baca juga: ASDP Kupang: Pelayaran feri di NTT masih ditutup sementara
Baca juga: Warga NTT di wilayah lereng diimbau tingkatkan kewaspadaan bencana
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022