• Beranda
  • Berita
  • Menkes sarankan orang tanpa gejala dan gejala ringan isolasi mandiri

Menkes sarankan orang tanpa gejala dan gejala ringan isolasi mandiri

31 Januari 2022 16:41 WIB
Menkes sarankan orang tanpa gejala dan gejala ringan isolasi mandiri
Tangkapan layar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (31/1/2022). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Biarkan rumah sakit menjadi tempat saudara-saudara kita yang parah, berat, sedang kritis, membutuhkan oksigen, dirawat di sana

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyarankan orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan akibat terpapar COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri.
 
"Karena kita mengetahui nanti kenaikan kasusnya akan tinggi, sehingga pressure-nya juga akan tinggi masuk rumah sakit. Kita lihat kesembuhan pasien Omicron lebih tinggi dibandingkan Delta. Kami mengimbau bahwa sebaiknya kalau OTG tidak usah dirawat rumah sakit, di rumah saja," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers secara daring yang diikuti di Jakarta, Senin.
 
Ia menambahkan, demikian juga yang mengalami gejala ringan, yakni saturasi oksigen di atas 95 persen, sedikit batuk, pilek, demam, juga di rumah saja.

Baca juga: Menkes: Puncak kasus Omicron bisa lebih banyak 3-6 kali lipat Delta
 
"Biarkan rumah sakit menjadi tempat dimana saudara-saudara kita yang parah, yang berat, yang sedang kritis, yang membutuhkan oksigen dirawat di sana," tuturnya.
 
Ia mengatakan 85 persen pasien COVID-19 di rumah sakit sudah sembuh. Sementara itu, 8-10 persen pasien COVID-19 bergejala sedang, berat dan kritis membutuhkan oksigen.
 
"Jadi 90 persen yang masuk rumah sakit di kita itu umumnya tanpa gejala sekitar 35-40 persen dan gejala ringan itu sekitar 50 persen," katanya.

Baca juga: Menkes: Kerja sama berbagai pihak percepat program vaksinasi booster

Baca juga: Menkes: Jangan panik berlebihan hadapi Omicron
 
Ia mengatakan pasien OTG COVID-19 Omicron dapat mengkonsumsi vitamin. Sementara orang dengan gejala ringan diminta untuk segera mengakses aplikasi telemedisin dan bisa juga membeli obat antivirus.
 
"Lima organisasi profesi (kedokteran) merekomendasikan dua obat. Dan yang sudah disetujui oleh organisasi profesi adalah avigan atau favipiravir dan molnupiravir. Tapi ini harus dengan resep," paparnya.
 
Ia menyampaikan pemerintah telah menyiapkan obat antivirus lebih dari 20 juta dosis sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Baca juga: Menkes sebut Omicron di Indonesia mencapai 1.988 kasus

Baca juga: Luhut sebut kasus kematian pasien COVID-19 di Jawa-Bali meningkat
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022