"Hasil probable Omicron juga terlihat pada 10 sampel 'swab' (tes usap) lainnya yang dikirim ke BBTKLPP," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman Novita Krisnaeni di Sleman, Senin.
Menurut dia, untuk memastikan jenis virus COVID-19 varian Omicron atau tidak, pemeriksaan sampel dilanjutkan dengan metode "whole genome sequencing" (WGS).
"Hasil tes WGS sampel milik Bupati Sleman belum keluar dari laboratorium, tetapi untuk hasil SGTF probable Omicron atau kemungkinan Omicron karena komponen S-nya tidak ada," katanya.
Baca juga: Bupati Sleman positif terpapar COVID-19
Ia mengatakan untuk memastikan jenis variannya, BBTKLPP Yogyakarta melanjutkan pemeriksaan sampel menggunakan metode WGS yang hasilnya baru diketahui 2-3 minggu ke depan.
"Hasilnya masih menunggu sampel 'swab' banyak dulu baru diperiksa karena (WGS, red.) biayanya cukup mahal," katanya.
Meskipun berstatus probable Omicron, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat ini dalam kondisi kesehatan yang baik.
Pihaknya telah mengirim 12 sampel tes usap PCR pasien COVID-19 untuk dilakukan pemeriksaan varian Omicron.
"Satu sampel dikirim ke Balitbangkes Jakarta dengan hasil negatif Omicron. Sementara 11 sampel dikirim ke BBTKLPP Yogyakarta, pada Rabu (26/1) lalu. Satu di antara sampel yang dikirim itu, milik Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. 11 sampel itu kami kirim ke BPPTKLPP Yogyakarta dan hasilnya, probable Omicron," katanya.
Baca juga: Bupati Sleman minta Satgas COVID-19 RT/RW diaktifkan kembali
Ia mengatakan probable Omicron itu artinya sampel usap PCR dari pasien COVID-19 tersebut dicurigai sebagai varian Omicron.
"Ini baru sebatas kemungkinan. Artinya belum pasti apakah itu benar-benar varian Omicron atau bukan," katanya.
Kustini Sri Purnomo saat dihubungi melalui telepon mengatakan bahwa kondisi kesehatannya baik dan masih menjalani isolasi mandiri.
"Bahkan hasil tes 'swab' Antigen yang dilakukan pada Minggu (30/1) hasilnya negatif COVID-19. Saat ini saya masih terus menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. Saya ikut aturan untuk isolasi selama 14 hari," katanya.
Baca juga: Kasus probable Omicron ditemukan di Solo
Baca juga: Kemenkes: Positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia 2.980 kasus
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022