Platform BestHostels Indonesia menyediakan layanan pemesanan hostel dan akomodasi Sharing khusus untuk pelancong dengan bujet minimalis, terutama gen Z dan milenial.
Baca juga: Rihat sambil pandangi kucing di hostel unik Osaka
CEO dan Founder BestHostels Indonesia, Rahmadi Aditya Putra, mengatakan platform ini dikembangkan dengan misi menjadi solusi petualangan tanpa batas yang ramah biaya.
"Langkah kecil ini dimulai dengan mengubah mindset masyarakat terutama Gen Z dan milenial, kalau liburan tidak harus mahal. Dengan prinsip ‘smart spending’, biaya akomodasi bisa lebih terjangkau sehingga pengalaman liburan bisa tetap maksimal meski dengan biaya minimal,” kata Rahmadi, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa.
Perusahaan rintisan ini dibentuk Rahmadi bersama I Made Bayu Hadi Irawan sebagai co-founder sekaligus kepala IT dan Developer. Para pelancong yang mencari penginapan di platform ini bisa merogoh kocek mulai Rp50.000 per malam untuk menginap di hostel.
Menginap di hostel atau akomodasi bersama jadi alternatif untuk pelancong yang mengutamakan pengalaman berlibur ketimbang anggaran untuk penginapan. Sebagian hostel tetap menyediakan fasilitas bersama seperti dapur, ruang makan, ruang rekreasi, coworking space hingga kolam renang.
Baca juga: Menginap dalam suasana perpustakaan
"Dengan misi untuk menjadi one-stop-booking-platform bagi para backpackers tanah air, BestHostels Indonesia telah menyediakan layanan pemesanan shuttle boat antar pulau bali dan pulau sekelilingnya, airport transfer dari bandara Ngurah Rai ke penginapan, dan aktivitas wisata seperti atraksi, workshop, theme park, aktivitas museum, semuanya ada di dalam fitur ‘eXplore’," katanya.
Dia menjelaskan, ciri khas dari menginap di hostel adalah kesempatan berinteraksi dengan pelancong lain karena ada lebih banyak kesempatan untuk bertemu dengan tamu-tamu lain. Pelancong yang pergi beramai-ramai dan ingin menginap bersama di hostel dapat memanfaatkan layanan Group Booking, nantinya mereka akan diberi rekomendasi yang dipersonalisasikan berdasarkan preferensi yang diberikan.
Banyak interaksi bukan berarti tanpa privasi, lanjut dia. Walaupun kebanyakan fasilitasnya digunakan bersama, pelancong tetap dapat menjaga privasinya saat menginap. Umumnya, tempat tidur susun di kamar dormitory dilengkapi dengan tirai, penyekat maupun pintu, untuk menjaga privasi dari para pelancong yang menginap di kamar yang sama.
"Bentuk dan desain akomodasi sharing ini juga telah banyak berkembang di beberapa tempat, yang ditandai dengan munculnya hostel kapsul dan pod. Adanya aturan protokol kesehatan dan social distancing tetap memungkinkan hostel untuk terus beroperasi, tentunya dengan prosedur yang harus dipatuhi. Seluruh partner BestHostels Indonesia sudah terdaftar sebagai Clean and Safe Partner, di mana mereka telah memiliki sertifikasi CHSE dari pemerintah."
Dengan biaya terjangkau, hostel cocok untuk liburan jangka pendek, staycation, transit atau bahkan menginap jangka panjang. Selain di daerah wisata, akomodasi tipe ini juga bisa ditemui di dekat bandara. Di beberapa kota besar, hostel kerap dimanfaatkan juga untuk pekerja komuter beristirahat karena dianggap lebih efisien ketimbang menempuh perjalanan pulang-pergi.
Dia menjelaskan, pelancong juga bisa menyewa hostel secara mingguan atau bulanan.
"Kami juga telah memperkenalkan tren terbaru ‘Work From Hostel’ yang memberikan pengalaman kerja sambil liburan dengan biaya lebih terjangkau."
Dia mengatakan, platform ini diharap bisa membantu pemilik hostel dan pelaku usaha pariwisata lokal. Platform ini berencana mengembangkan layanan untuk akomodasi bujet terjangkau lain seperti guest house, homestay dan desa wisata.
Baca juga: Klasifikasi dan Standarisasi Youth Hostel di Tanah Air Segera Dilakukan
Baca juga: tiket.com raih gelar "Fastest Growing OTA 2021" dari Archipelago
Baca juga: Indonesia siapkan skenario gelembung perjalanan selama Presidensi G20
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022