• Beranda
  • Berita
  • Menkeu: Masih ada beberapa sektor tumbuh di bawah level pra pandemi

Menkeu: Masih ada beberapa sektor tumbuh di bawah level pra pandemi

2 Februari 2022 15:56 WIB
Menkeu: Masih ada beberapa sektor tumbuh di bawah level pra pandemi
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (02/02/2022). (ANTARA/Agatha Olivia)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan masih ada beberapa sektor ekonomi yang tumbuh di bawah level pra pandemi hingga saat ini, seperti penyediaan makanan dan minuman hingga transportasi, sehingga akan diberi perhatian lebih lanjut.

"Beberapa industri ini memang sangat berkaitan erat dengan pandemi, jadi kalau pandemi bisa terjaga dan ketahanan masyarakat cukup kuat, maka berbagai jasa seperti restoran pasti akan kembali dengan adanya normalisasi," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu.

Kendati begitu, beberapa industri lainnya yang masih tumbuh di bawah level pra pandemi akan dilihat lebih lanjut, seiring dengan langkah KSSK terutama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama kementerian/lembaga lainnya yang akan melakukan berbagai langkah yang dibutuhkan untuk bisa menjaga pemulihan ekonomi makin merata dan berkelanjutan.

Sri Mulyani menyampaikan sinergi kebijakan baik KSSK yang bersifat across the board atau berlaku pada seluruh sektor maupun yang spesifik pada sektor tertentu alias sector specific berkontribusi dalam menjaga momentum pemulihan di tahun 2021.

Kebijakan across the board yang diberikan oleh Kemenkeu antara lain insentif fiskal dan dukungan belanja pemerintah untuk turut menjaga kinerja keuangan dunia usaha dan mendorong daya beli masyarakat.

Ia pun merinci sektor perekonomian yang masih tumbuh di bawah level pra pandemi atau pemulihannya masih tertinggal cukup jauh yaitu jasa pendidikan, angkutan laut, jasa keuangan lain, industri mesin, manufaktur lain, industri kulit, alas kaki, industri perdagangan mobil dan motor, serta industri kertas.

Kemudian, industri kayu, jasa lainnya, industri semen, alat angkut, pengadaan gas, penyedia makanan dan minuman, industri tembakau, industri batu bara migas industri karet, pertambangan migas, barang logam elektronik, industri tekstil pakaian jadi, angkutan sungai, pergudangan, industri akomodasi, angkutan rel, dan angkutan udara.

"Untuk makanan dan minuman ini lebih kepada penyediaannya yaitu seperti restoran, karena industrinya sebenarnya sudah bagus," jelas Menkeu.

Selain industri makanan dan minuman, beberapa sektor lainnya yang sudah tumbuh di atas level pra pandemi karena pemulihannya cukup kuat adalah pertambangan logam, jasa kesehatan, perkebunan kimia dan Farmasi, informasi dan komunikasi, industri logam dasar, jasa pertanian, hortikultura, serta pengelolaan air dan limbah,

Bendahara Negara tersebut melanjutkan, sektor tanaman pangan, jasa penunjang keuangan, pertambangan secara umum termasuk batu bara, perbankan, real estat kehutanan, ketenagalistrikan, perdagangan besar dan eceran, asuransi dan dana pensiun, perikanan, industri furnitur, penggantian konstruksi, peternakan, dan angkutan darat.

"Ini yang sekarang level dari aktivitasnya, outputnya, maupun produksinya sudah di atas pra pandemi ," tuturnya.

Baca juga: Menkeu optimistis ekonomi triwulan I tumbuh tinggi meski ada Omicron
Baca juga: Sri Mulyani: Defisit dan utang RI paling terkendali dan produktif
Baca juga: Sri Mulyani: Program pengungkapan sukarela kumpulkan PPh Rp903 miliar

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022