"Perkembangan transformasi digital dan tren pertumbuhan ekonomi digital kami yakini akan terus berlanjut dan menuju transformasi ekonomi baru tahun 2022. Namun di samping added value yang diberikan, teknologi digital sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat dan konsumen," ujar Bhima dalam webinar "VIDA Outlook 2022: Tren Penggunaan Identitas Digital Dalam Mendorong Transformasi Digital Nasional", Rabu.
Menurut Bhima, kepercayaan masyarakat tersebut mencakup isu keamanan digital seperti kebocoran data digital yang masih menjadi ancaman di tengah akselerasi transformasi digital.
Baca juga: Akses digital jadi kunci pemulihan ekonomi di masa pandemi
Oleh karena itu, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi yang aman menjadi sangat krusial untuk Indonesia agar bisa melewati fase recovery atau pemulihan.
Co-Founder dan CEO VIDA Sati Rasuanto mengatakan terdapat beberapa bentuk manifestasi yang dapat dilakukan untuk memberikan digital trust, di antaranya identity proofing service (verifikasi identitas), authentication service (otentikasi) hingga digital signature (tanda tangan digital).
Di Indonesia, manifestasi tersebut terwujud dengan keberadaan Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) yang menyediakan layanan verifikasi, otentikasi, hingga tanda tangan elektronik tersertifikasi, yang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor. 71 Tahun 2019.
"Sertifikat elektronik dapat mendorong percepatan transformasi digital nasional karena membuat identitas digital lebih aman dan sah secara hukum serta dapat digunakan untuk melakukan tanda tangan elektronik," ujar Sati.
Adanya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan digital, lanjut Sati, akan berdampak pada minat mereka untuk terus menggunakan layanan dari perusahaan tersebut.
Baca juga: Literasi digital dorong produktivitas di sektor ekonomi digital
"Speed, scale, dan secure, menjadi value yang VIDA hadirkan kepada konsumen melalui layanan yang kami tawarkan. Sebagai salah satu PSrE, VIDA siap mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia melalui penyediaan layanan sertifikat elektronik untuk menjamin pengelolaan identitas digital yang aman dan mudah digunakan," imbuhnya.
Sementara itu, CEO & Co-Founder DANA Vince Iswara mengatakan bahwa membangun digital trust telah menjadi komitmen perusahaannya sebagai penyedia layanan digital.
"Oleh karena itu, kepercayaan pengguna dan mitra terus kami jaga dengan memberikan jaminan keamanan berlapis lewat teknologi inovasi yang kami miliki," ujar Vince,
"Dengan mendorong terciptanya digital trust, DANA berharap terjadi percepatan inklusi keuangan digital di seluruh kalangan masyarakat Indonesia sebagaimana yang diagendakan Pemerintah di G20 untuk menghadirkan ekonomi digital yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan," pungkasnya.
Baca juga: Pelindungan data pribadi penting bagi pertumbuhan ekonomi digital
Baca juga: Kominfo targetkan 200.000 peserta pelatihan ekonomi digital pada 2022
Baca juga: Sektor tekfin mendorong pertumbuhan ekonomi digital
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022