Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumsel Firmansyah di Palembang, Rabu, mengatakan, proyek Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia (Land4Lives) ini merupakan kerja sama Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan didanai oleh Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC).
Proyek yang dijalankan World Agroforestry (ICRAF) ini bertujuan untuk memperbaiki tata kelola bentang lahan dan memperkuat penghidupan berketahanan iklim, khususnya untuk masyarakat rentan dan perempuan dan anak-anak perempuan di Indonesia.
Untuk menandai dimulainya proyek ini, Pemprov Sumsel melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan World Agroforestry (ICRAF) Indonesia menyelenggarakan lokakarya dan diskusi dengan para pemangku kepentingan.
Land4Lives ini menargetkan pengelolaan bentang lahan yang baik melalui kerja sama dengan petani untuk mengurangi kerentanan iklim, dan meningkatkan mata pencaharian.
“Proyek ini berfokus pada kesetaraan gender dalam mendukung pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan serta akses ke pasar,” kata dia.
Di Sumatera Selatan, Land4Lives akan bekerja di dua wilayah fokus, yakni di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KHG) Lalan Mendis dan Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Saleh-Sugihan.
Fokus kegiatan di kedua wilayah adalah untuk mitigasi perubahan iklim.
Baca juga: Peneliti ICRAF munculkan model bisnis untuk desa gambut Sumsel
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Rosidin Hasan mengatakan pemerintah daerah menyambut baik inisiatif melalui Proyek Land4Lives ini dan mengucapkan apresiasi kepada GAC dan ICRAF.
Sumatera Selatan telah mengukuhkan komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor berbasis lahan melalui program-program pertanian, pengelolaan dan pencegahan hutan, kampung iklim serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai dalam RPJMD 2019-2023.
Kegiatan dalam Land4Lives selaras dengan upaya-upaya yang tengah dan akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi seperti yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2019-2023.
“Harapan kami kegiatan ini akan mempercepat upaya pemerintah daerah untuk mencapai target pembangunan yang sudah kami tetapkan,” ujar dia.
Sementara itu Direktur ICRAF Indonesia Sonya Dewi mengatakan bahwa degradasi lingkungan yang terus berlanjut di Indonesia telah mempengaruhi 50-60 juta orang Indonesia yang bergantung pada ekosistem alami untuk mata pencaharian dan ketahanan pangan mereka.
Selain itu, perubahan iklim yang diproyeksikan akan mempengaruhi produktivitas pertanian, memberikan dampak serius pada petani kecil yang bergantung pada tanaman subsisten dan komersial.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kapasitas komunitas rentan, termasuk di dalamnya perempuan dan anak-anak perempuan, untuk dapat melakukan upaya mitigasi.
Kemudian, meningkatkan ketahanan, sekaligus beradaptasi dengan dampak buruk dari perubahan iklim, melalui partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan lingkungan dan komunitas.
Land4Lives menargetkan pengelolaan bentang lahan yang baik melalui kerja sama dengan petani untuk mengurangi terjadinya deforestasi, menjaga ekosistem alami, mengurangi kerentanan iklim, dan meningkatkan mata pencaharian.
Land4Lives akan mempromosikan solusi berbasis alam melalui sistem pertanian dan pangan yang tanggap iklim, serta pengelolaan lahan dan air yang komprehensif.
Baca juga: Forum DAS Sumsel ingatkan jaga kawasan magrove di OKI dan Banyuasin
Baca juga: Jejak Bumi OKU Sumsel lakukan pendampingan program rehabilitasi hutan
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022