“Titik nol itu bukan berarti di situ kita akan mulai. Istana memang bukan di titik nol, dia agak ke atas,” kata Suharso monoarfa dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis.
Suharso menyatakan titik nol IKN Nusantara adalah sebagai titik referensi untuk menghitung tingkat ketinggian bangunan di atas permukaan air laut.
Nantinya, Istana Negara di IKN Nusantara akan dibangun di daerah yang sedikit lebih tinggi dengan sayap sebelah kanan dibangun gedung DPR dan MPR serta bagian yudikatif di sayap sebelah kiri.
“Jadi saya kira bagus sekali kalau itu memang bisa terwujud,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pembangunan IKN akan dilakukan secara bertahap sampai 2045 namun pihaknya telah memastikan ketersediaan air yang merupakan aspek paling penting serta mulai membangun Bendungan Sepaku Semoi dan jalan untuk logistik.
Menurutnya, jika jalan tol dari Balikpapan ke IKN selesai maka bandara ke IKN akan sama waktu tempuhnya seperti dari Cengkareng, Jakarta Barat ke Semanggi, Jakarta Selatan.
“Kemudian dari Samarinda ke IKN juga akan lebih cepat sekitar 1 jam lebih sedikit,” ujarnya.
Baca juga: Menteri PPN: Pemindahan IKN strategi wujudkan Visi Indonesia 2045
Baca juga: PUPR mulai pembangunan fisik IKN awal Semester II 2022
Baca juga: Bappenas ajak KPK awasi pembangunan IKN lebih tajam
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022