Pentingnya memahami kanker sejak dini

4 Februari 2022 18:41 WIB
Pentingnya memahami kanker sejak dini
Ilustrasi - Pasien kanker. ANTARA/Pexels.

Deteksi kanker sangat penting bahkan kunci menghadapi masalah kanker

Bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia 2022 hari ini, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengingatkan tentang pentingnya pemahaman penyakit kanker sejak dini.

Kalbe mengedukasi masyarakat melalui One Onco yakni sebuah layanan ekosistem onkologi terintegrasi yang memberikan solusi komprehensif kepada pasien kanker, melalui layanan diagnostik terpadu, terapi pengobatan hingga komunitas.

Project Senior Manager One Onco, Yoppy Hadi Soeyanto dalam siaran pers pada Jumat mengatakan layanan tersebut memenuhi hampir seluruh aspek dari empat pilar yang didorong oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) terkait Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2022.

“Mulai dari bagaimana peningkatan literasi akan kanker, bagaimana meningkatkan kesadaran untuk deteksi dini, memberikan kemudahan akses untuk pengobatan kanker khususnya di era pandemi ini. Kami ingin berkontribusi lebih banyak dalam empat pilar tersebut,” ujar Yoppy.

Baca juga: Perdarahan terus menerus jadi keluhan kanker serviks terbanyak

“Salah satu tugas utama kami memang terus-menerus ingin meningkatkan literasi akan penyakit kanker di Indonesia,” imbuhnya.

Yoppy menjelaskan bahwa tahun lalu pihaknya telah mengadakan lebih dari 100 webinar. Mayoritas webinar tersebut membahas mengenai penyakit kanker dengan kasus terbesar, yakni kanker payudara, kanker serviks, kanker kolon, kanker prostat, kanker paru, hingga kanker darah.

Berbagai kegiatan lainnya juga dilakukan, bekerja sama dengan komunitas, fasilitas kesehatan, dan organisasi pemerhati kanker. Tak hanya para penyintas kanker, namun caregiver hingga masyarakat luas juga turut menjadi peserta kegiatan. Hal itu dilakukan demi menyebarkan pengetahuan tentang kanker yang perlu dipahami berbagai kalangan masyarakat.

“Kanker itu istilahnya tidak bisa dicegah, tapi bisa dideteksi lebih dini. Dengan pengetahuan yang meningkat maka tingkat deteksi dininya juga meningkat,” kata Yoppy.

One Onco menyediakan situs web oneonco.co.id yang dengan situs web lain, karena memiliki fokus yang jelas dalam mengedukasi masyarakat Indonesia. Tersedia berbagai informasi mengenai kanker, penyebabnya, cara deteksi dini, hingga penjelasan tentang pengobatannya.

Terkait telemedisin, One Onco telah terintegrasi dengan klikdokter.com untuk bisa memberikan pelayanan telekonsultasi tentang kanker dan nutrisi seputar kanker.
Masyarakat yang telah menyadari pentingnya informasi kanker juga dipermudah untuk merencanakan pengecekan kesehatan di rumah sakit di tengah pandemi. Sebab, One Onco telah berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan.

Baca juga: YKPI: Penanganan pasien kanker terlambat akibat ketakutan dan jarak RS

“Misalnya untuk masyarakat sudah aware untuk pap smear maupun USG payudara, namun khawatir untuk ke rumah sakit karena pandemi. Ekosistem kami memungkinkan untuk bisa memesan layanan skrining tersebut, tentu lebih mudah karena dengan website saja sudah terhubung dengan fasilitas kesehatannya, sudah bisa melakukan booking, bahkan bisa langsung pembayaran,” tuturnya.

“Satu langkah terakhir untuk proses itu memang harus datang ke rumah sakit. Tentunya itu telah menghemat waktu untuk tidak harus bolak-balik ke rumah sakit,” tambahnya.

Obat-obatan untuk terapi kanker sangat penting bagi para pejuang kanker. Kalbe Farma sendiri lebih dari 20 tahun memasarkan obat-obatan untuk terapi kanker, mulai dari kemoterapi, hormonal terapi, supporting terapi, terapi target, hingga imuno terapi. Kemudian, memiliki pabrik sendiri yang memproduksi obat-obatan onkologi milik Kalbe Group, sejak lima tahun lalu. Bahkan, hampir 80 persen obat-obatan kanker Kalbe terserap di BPJS.

“Sebanyak 30-40 jenis dan variasi kemasan obat-obatan terkait terapi kanker, menurut catatan kami membantu lebih dari sekitar 350.000 pasien pada tahun 2020, dengan 1,2 juta unit kemoterapi. Sebagai catatan, di tahun yang sama ada sekitar 950.000 kasus. Kita mewakili membantu 37 persen pasien yang membutuhkan kemoterapi,” kata dia.

Nutrisi yang tepat juga perlu diperhatikan. Sebab, tidak sedikit penyintas yang mengaku kehilangan nafsu makan. “Kalbe telah berkolaborasi dengan RS Dharmais, memformulasi susu bernutrisi yang diberi nama Nutrican. Harapannya, bisa membantu pasien kanker untuk pemenuhan nutrisi, khususnya selama proses dan setelah proses pengobatan kanker,” kata Yoppy.

Baca juga: Kemenkes lakukan transformasi layanan deteksi dini penderita kanker

Para pejuang kanker tidak hanya membutuhkan obat-obatan dan nutrisi. Melainkan, dukungan psikososial dari komunitas kanker. Tentu hal ini dapat menjadi salah satu yang paling ampuh dalam membantu proses perawatan yang tengah mereka jalankan.

“Kami sering kali mengadakan gathering di antara komunitas penyintas kanker. Itu sangat terasa, kata kuncinya itu komunitas untuk memberikan dukungan psikososial. Kami membantu menjembatani kalau ada penyintas yang butuh dukungan psikososial, ingin terhubung dengan komunitas tertentu, di laman One Onco bisa mencari direktori komunitas. Kami juga sedang berkolaborasi dengan platform psikolog yang nanti bisa memberikan dukungan tersebut,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia, dr. Daeng M Faqih mengingatkan masyarakat pentingnya edukasi dan upaya deteksi dini kanker sebagai kunci menghadapi masalah kanker.

"Banyak masyarakat yang masih belum tahu aspekk-aspek kanker, contohnya bagaimana cara melakukan secara dini deteksi kanker. Masyarakat awam masi belum tahu, kadang-kadang dianggap masalah biasa. Deteksi kanker sangat penting bahkan kunci menghadapi masalah kanker," ujar dia beberapa waktu yang lalu.

Lambatnya deteksi kanker bisa membuat penyakit menjadi lebih berat. Pada kasus kanker stadium empat misalnya, pasien cenderung mengalami tingkat kesakitan lebih tinggi dan kemungkinan penyembuhan menjadi lebih sulit.

Baca juga: Kekambuhan musuh utama penyintas kanker ovarium

Agar masyarakat paham mengenai hal ini, diperlukan informasi dan edukasi yang baik, salah satunya memanfaatkan layanan kesehatan berbasis daring atau telemedisin sehingga masyarakat bisa belajar tanda-tanda kanker dan bahkan yang lebih strategis memeriksa sendiri gejala yang dialami tubuhnya.

Kementerian Kesehatan menyebut prevalensi penyakit kanker mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1.79 per 1000 penduduk, naik dari tahun 2013 sebanyak 1.4 per 1000 penduduk.

Sementara Pada tahun 2020, kasus kanker dibandingkan total populasi penduduk sebanyak 273 juta, terdapat 396.914 kasus baru dengan angka kematian hampir tiga perempatnya yaitu 234.511 jiwa.

Sayangnya, sekira 70 persen pasien kanker baru berkunjung ke fasilitas kesehatan pada saat stadium akhir.

Kanker pada umumnya dimulai saat sel-sel sehat mulai mengalami perubahan dan tumbuh tak terkendali. Sel-sel tersebut lantas membentuk sebuah massa yang disebut tumor. Sebuah tumor jinak bisa saja tumbuh namun tidak menyebar, sementara tumor bisa saja bersifat kanker atau jinak. Tumor kanker berbahaya saat dia tumbuh dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Baca juga: Terlambat deteksi, kanker jadi penyakit dengan kematian tertinggi

Baca juga: Menkes ingatkan kanker serviks dapat dicegah dengan imunisasi HPV

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022