• Beranda
  • Berita
  • Pendapatan pariwisata pascapandemi diprediksi terus naik

Pendapatan pariwisata pascapandemi diprediksi terus naik

9 Februari 2022 13:54 WIB
Pendapatan pariwisata pascapandemi diprediksi terus naik
Pengunjung melihat monumen bersejarah di Puncak Pato, Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (8/2/2022). Selain dapat menikmati panorama alam, objek wisata Puncak Pato merupakan lokasi bersejarah tempat pengambilan Sumpah Satiah Bukit Marapalam yang menghasilkan kesepakatan antara kaum adat dan kaum agama di Minangkabau. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/wsj.
Pendapatan pariwisata Indonesia diprediksi akan terus naik pascapandemi COVID-19, kata VP of Commercial Traveloka, John Safenson dalam webinar, Rabu.

John mengatakan, perjalanan wisata dalam suatu negara oleh wisatawan asing alias tourism inbound di Indonesia terus naik secara konstan pada 2010-2019, hingga sebelum pandemi terjadi.

"Ini menunjukkan ada harapan, pasti pariwisata akan bangkit lagi," kata John.

John menjelaskan pergeseran tren wisata setelah pandemi melanda dunia, termasuk faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memesan akomodasi. Bukan cuma soal harga, kebersihan kini menjadi pertimbangan utama karena orang-orang mencari tempat yang aman bagi kesehatan.

"Selama pandemi COVID, kebersihan dan promosi merupakan faktor terbesar bagi konsumen untuk memesan akomodasi," kata dia.

Baca juga: Liburan hemat usai Imlek, pilih hostel sebagai tempat menginap

Baca juga: Tujuh hotel di Lagoi sambut wisman Singapura berkonsep "travel bubble"


Akomodasi yang sudah memenuhi standard kebersihan pada umumnya lebih diminati oleh para pelancong yang saat ini mementingkan kesehatan di tengah virus yang mempengaruhi kehidupan di dunia.

Menurut John, protokol kesehatan sudah banyak diterapkan oleh mitra-mitra platform tersebut, namun masih ada yang membutuhkan bantuan untuk mempromosikan hal itu agar konsumen mengetahui akomodasi yang mereka cari sudah terjamin kebersihan dan keamanannya.

Di sisi lain, promosi lewat potongan harga juga masih jadi faktor yang menarik untuk konsumen. Terlebih, daya beli masyarakat juga menurun akibat pandemi.

Dalam rangka mendukung pemulihan dan pengembangan pariwisata lokal, pihaknya menggelar Epic Sale 2021 yang diikuti 6 juta pengguna serta 83.500 mitra lokal termasuk UMKM.

Traveloka mencatat, pencarian staycation dalam kota naik 220 persen dibandingkan sebelum periode pandemi. Sementara itu, kenaikan trafik dalam Traveloka Xperience selama periode promo mencapai 170 persen dan kenaikan jumlah pesanan mitra Xperience selama periode promosi mencapai 250 persen.

Biro perjalanan daring ini juga menerapkan inovasi berupa layanan-layanan lain di luar pariwisata, termasuk pemesanan makanan yang akan diperluas jangkauannya, tak cuma di Jabodetabek, Bandung dan pulau Bali.

Baca juga: PHRI optimistis 2022 momentum baik untuk pariwisata

Baca juga: 23 hotel disiapkan travel bubble tes pramusim MotoGP Mandalika

Baca juga: tiket.com raih gelar "Fastest Growing OTA 2021" dari Archipelago

 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022