Kita berharap dalam waktu dua minggu ke depan, jumlah feri akan meningkat di Batam-Bintan dan juga diberikan kemudahan untuk tidak dilakukan karantina di Singapura
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyadari dunia usaha masih perlu diberikan bantuan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, terutama untuk sektor-sektor yang terdampak pandemi COVID-19 seperti pariwisata.
Selama dua tahun pandemi COVID-19, sektor pariwisata disebut paling terdampak sehingga memerlukan penanganan secara bertahap untuk menyelesaikan berbagai tantangan, antara lain konsistensi penerapan standar di sektor kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan oleh masyarakat.
“Serta, (perihal) terbatasnya aktivitas pariwisata akibat berbagai negara belum siap untuk membuka perbatasan dan menerima wisatawan mancanegara,” ujarnya dalam Rapat Kerja Nasional II Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Padang, Sumatera Barat, yang dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu.
Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan terutama untuk mendukung pemulihan industri pariwisata. Yakni, pemberian insentif dan anggaran sebesar Rp4,55 triliun untuk menunjang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Selain itu juga mendorong kegiatan pariwisata seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, dan Superbike Mandalika Internasional Circuit dengan anggaran yang disediakan sebesar Rp3,39 triliun.
Kemudian, pemerintah turut mengembangkan travel bubble (skema membuka gerbang pariwisata antar negara selama pandemi COVID-19) secara unilateral maupun bilateral seperti di Batam, Bintan, dan Singapura yang telah diujicobakan.
“Kita berharap dalam waktu dua minggu ke depan, jumlah feri akan meningkat di Batam-Bintan dan juga diberikan kemudahan untuk tidak dilakukan karantina di Singapura berbasis kepada VTL (Vaccinated Travel Lane/jalur khusus wisata yang disediakan suatu negara kepada negara lainnya),” kata Airlangga.
Penguatan protokol kesehatan (prokes) di berbagai destinasi wisata disebut menjadi kunci menangani pandemi. Pengelola wisata diharapkan pula mempunyai Satuan Tugas COVID-19 yang telah memenuhi standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability).
“Saya mengajak semua untuk memperkuat kerjasama lintas sektor agar mempercepat pemulihan ekonomi nasional terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ucap Menko.
Baca juga: Pendapatan pariwisata pascapandemi diprediksi terus naik
Baca juga: PHRI optimistis 2022 momentum baik untuk pariwisata
Baca juga: Sandiaga: Pelayanan pariwisata harus berikan jaminan kebersihan
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022