• Beranda
  • Berita
  • Teknologi "smart grid" dan "super grid" kunci penetrasi energi bersih

Teknologi "smart grid" dan "super grid" kunci penetrasi energi bersih

9 Februari 2022 16:51 WIB
Teknologi "smart grid" dan "super grid" kunci penetrasi energi bersih
Illustrasi - Pekerja memasang dan memperbaiki instalasi listrik tegangan tinggi. (ANTARA/HO-PLN)

Kami berencana membangun super grid yang dilengkapi teknologi smart grid

Teknologi smart grid dan super grid merupakan kunci meningkatkan penetrasi energi baru terbarukan yang dapat menghubungkan listrik setiap pulau di Indonesia.

"Kami berencana membangun super grid yang dilengkapi teknologi smart grid," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam Mandiri Investment Forum 2022 yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Teknologi smart grid atau jaringan cerdas merupakan inovasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi, komputer, dan siber untuk dapat melakukan pengendalian dan pengoperasian sistem tenaga listrik dalam menyalurkan tenaga listrik.

Adapun super grid atau jaringan super adalah jaringan transmisi area luas yang umumnya lintas benua atau multinasional. Jaringan ini memungkinkan perdagangan listrik dalam jumlah besar melintasi jarak yang jauh.

Pemerintah mengklaim listrik seluruh pulau perlahan mulai terhubung menggunakan energi baru terbarukan yang tersedia di berbagai wilayah, termasuk wilayah terpencil.

Pembangunan proyek infrastruktur super grid dan teknologi smart grid itu akan mendayagunakan semua potensi energi bersih yang tersedia di setiap daerah untuk ketahanan dan kemandirian energi Indonesia.

"Kami berusaha untuk mencapai 587 gigawatt pembangkit listrik pada 2060, sehingga membutuhkan investasi besar," ujar Menteri Arifin.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, proyek infrastruktur super grid yang telah masuk ke dalam daftar pembangunan adalah interkoneksi 150 kV Sumatera-Bangka pada 2022, interkoneksi 500 kV Sumatera-Malaysia pada 2030 yang didukung oleh ASEAN Power Grid, interkoneksi 150 kV Kalimantan pada 2023, interkoneksi 150 kV Sulawesi Bagian Utara-Sulawesi Bagian Selatan pada 2024.

Sedangkan untuk jangka pendek 2021-2025, PLN akan fokus pada keandalan, efisiensi, pengalaman pelanggan, dan produktivitas jaringan. Sedangkan mulai 2026, PLN akan fokus pada ketahanan, keterlibatan pelanggan, keberlanjutan, dan self-healing.

Proyek percontohan smart grid PLN adalah komunikasi dua arah di Jakarta, Tangerang, Nusa Lembongan; Denpasar; smart microgrid Sumba; infrastruktur pengukuran canggih Batam dan Cengkareng; dan smart grid-sistem pengiriman otomatis di Sumba.

Baca juga: Pemerintah dorong "smart grid" untuk tingkatkan penetrasi energi hijau
Baca juga: Pemerintah punya delapan strategi bangun kelistrikan nasional
Baca juga: Kementerian ESDM targetkan bangun 25 sistem "smart grid" hingga 2024

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022