"Kami melihat adanya disparitas antara kedua wilayah ini. Misalnya, untuk kompetensi di luar Jawa mempunyai koefisien yang sedikit lebih besar dibandingkan di Jawa, ini tentunya menjadi sinyal positif bahwa prakerja bisa merangkul seluruh wilayah Indonesia untuk meningkatkan kompetensi, baik penduduk di Jawa maupun luar Jawa," ujar peneliti Presisi Indonesia Widdi Mugijayani dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Peneliti sebut Program Kartu Prakerja tingkatkan kompetensi penerima
Dari studi dengan 2.156 responden yang terbagi rata antara penerima Kartu Prakerja dan bukan penerima, menemukan peningkatan kompetensi responden penerima program itu di luar Jawa adalah 73 persen. Angka itu memperlihatkan jumlah lebih tinggi dibandingkan 67 persen di Pulau Jawa.
Namun, hal itu belum diiringi dengan komponen yang lain, yaitu peningkatan produktivitas, daya saing dan keterampilan kewirausahaan dengan penerima manfaat di Pulau Jawa memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan responden yang berada di luar wilayah itu.
Widdi mengatakan hal itu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tidak hanya terkait Kartu Prakerja. Beberapa faktor itu, seperti akses internet dan pembangunan infrastruktur digital yang merupakan kunci mengoptimalkan Kartu Prakerja.
Baca juga: Menko Ekonomi dorong Kartu Prakerja ciptakan pasar pendidikan digital
Baca juga: BKF sebut Program Kartu Prakerja tingkatkan produktivitas penerima
Dalam kesempatan itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Denni P. Purbasari mengatakan program itu memberikan kesempatan bagi penerima manfaat di seluruh Indonesia untuk mendapatkan jenis pelatihan dengan kualitas serupa karena sifatnya online.
Sistem Kartu Prakerja, tegasnya, mudah diakses untuk semua orang termasuk perempuan yang terdampak pandemi secara lebih besar.
"Dengan online, teman-teman Prakerja dari Sabang hingga Merauke mendapatkan akses dilatih oleh instruktur yang sama, lembaga pelatihan yang sama, baik di Jawa maupun luar Jawa pada saat yang sama," ucapnya.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022