• Beranda
  • Berita
  • Indonesia ekspor 10 ton benih padi Sembada ke Brunei

Indonesia ekspor 10 ton benih padi Sembada ke Brunei

10 Februari 2022 19:59 WIB
Indonesia ekspor 10 ton benih padi Sembada ke Brunei
Pengiriman benih padi Sembada 188 yang diekspor perusahaan Indonesia PT. Biogene Plantation ke Brunei Darussalam pada Rabu (9/2/2022). (ANTARA/HO-KBRI Bandar Seri Begawan)

Dengan mempertahankan kualitas dan harga yang kompetitif, saya bangga ekspor produk benih Sembada ke Brunei terus berkelanjutan

Perusahaan Indonesia PT. Biogene Plantation mengekspor sebanyak 10 ton benih padi Sembada 188 ke Brunei Darussalam pada Rabu (9/2), yang merupakan pengiriman ke-10 sejak 2018.

Total benih padi Sembada 188 yang telah diekspor Indonesia ke Brunei sejauh ini adalah sebanyak 104,1 ton, menurut keterangan KBRI Bandar Seri Begawan (BSB) yang diterima di Jakarta, Kamis.

KBRI BSB menyebutkan bahwa beras dari varietas Sembada 188 telah dipasarkan secara meluas di pasar domestik Brunei melalui jaringan distribusi nasional dan memperoleh sambutan yang baik sehingga ekspor benih padi itu terus berkelanjutan.


Baca juga: KBRI Bandar Seri Begawan apresiasi upaya perlindungan PMI di Brunei

"Dengan mempertahankan kualitas dan harga yang kompetitif, saya bangga ekspor produk benih Sembada ke Brunei terus berkelanjutan," kata Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko.

Bibit padi Sembada 188 di Brunei telah menghasilkan panen 6 ton beras per hektar, dua kali lipat dari benih padi asli yang ditanam di Brunei sebelumnya.

"Selain benih padi, Indonesia masih berpeluang untuk terus menawarkan produk-produk pertanian lainnya kepada Brunei," ujar Dubes Sujatmiko.

Dengan kebijakan diversifikasi ekonominya, pemerintah Brunei terus mengembangkan sektor pertanian untuk swasembada pangan nasional.

Rata-rata peningkatan nilai produksi sektor pertanian dan makanan pertanian Brunei selama dua dekade tumbuh 4,9 persen, yaitu dari Rp1,91 triliun pada 2000 menjadi Rp4,9 triliun pada 2020.

Baca juga: KBRI bagikan sembako kepada pekerja migran Indonesia di Brunei

Lahan pertanian aktif di Brunei pun mengalami peningkatan dari hanya 15 hektar pada 2010 menjadi 411,65 hektar pada 2020.

Untuk lahan khusus penanaman padi, Brunei telah mengembangkan Kawasan Kemajuan Pertanian (KKP) Kandol seluas 500 hektar untuk meningkatkan jumlah produksi pertaniannya.

Meskipun demikian, menurut KBRI BSB, seiring dengan upaya peningkatan swasembada tersebut, tetap terbuka peluang bagi suplai aneka produk pangan dari Indonesia.

Hal itu terlihat dari angka ekspor produk pertanian Indonesia ke Brunei -- seperti sayuran, buah, rempah-rempah -- meningkat dari Rp51,55 miliar pada 2019 menjadi Rp59,9 miliar pada 2020.

KBRI Bandar Seri Begawan berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kerja sama bisnis antara Indonesia dengan Brunei Darussalam di sektor pertanian.


Baca juga: Tujuh ABK WNI hilang di Mauritius, Kemlu tuntut penyelidikan

Baca juga: Ketegangan Rusia-Ukraina, Kemlu pastikan kondisi WNI aman

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022