Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng PT ThorCon Power Indonesia untuk mengembangkan prototipe pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).teknologi nuklir di Indonesia dapat terus berkembang
Kerja sama itu diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara BRIN dengan PT ThorCon Power Indonesia tentang riset, pengembangan, dan inovasi teknologi Molten Salt Reactor (MSR) sebagai teknologi nuklir.
"Melalui riset dan pengembangan ini diharapkan dapat terbentuk pola pikir yang sama untuk seluruh pihak terkait urgensi pembangunan PLTN komersial di Indonesia sebagai komponen penting dalam mencapai net-zero emission pada tahun 2060," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Kegiatan penelitian dan pengembangan itu diharapkan dapat menghasilkan prototipe sebagai kandidat teknologi masa depan PLTN, yang dapat menjadi salah satu alternatif dalam program pengurangan emisi karbon.
Baca juga: PLN dukung netral karbon dengan mempensiunkan PLTU batu bara
Baca juga: Anggota DEN: Investasi pembangkit nuklir lebih mahal ketimbang EBT
Handoko menuturkan kerja sama tersebut bertujuan untuk melaksanakan riset dan pengembangan serta inovasi di bidang ketenaganukliran khususnya teknologi Thorium Molten Salt Reactor, dengan sistem modular dan menggunakan bahan bakar thorium.
Kedua pihak akan melakukan kolaborasi dalam penelitian dan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan sarana dan prasarana, pertukaran data dan informasi, serta pengembangan sumber daya manusia.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Pelaksana tugas Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Mego Pinandito bersama dengan Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia Bob S Effendi.
Baca juga: BRIN: Small modular reactor bantu penuhi kebutuhan energi listrik
Baca juga: Batan akan hasilkan prototipe bahan bakar reaktor daya
Pada kesempatan itu, Chief Executive Officer PT ThorCon Power Indonesia David C Devanney berharap Indonesia dapat mengembangkan teknologi nuklir yang aman, murah, serta berkelanjutan.
Menurut dia, dengan semakin mendesak dan dibutuhkannya solusi energi untuk pemenuhan komitmen global menuju bebas emisi, energi nuklir merupakan solusi dari pemenuhan komitmen tersebut.
"Kami berharap melalui kerja sama ini pengembangan teknologi nuklir di Indonesia dapat terus berkembang khususnya dengan teknologi yang aman, murah, dan berkelanjutan," ujarnya.
Baca juga: Kepala BRIN sebut perlu persiapan dekomisioning reaktor Triga 2000
Baca juga: Batan rancang reaktor nuklir berpendingin gas
Handoko menuturkan kerja sama tersebut bertujuan untuk melaksanakan riset dan pengembangan serta inovasi di bidang ketenaganukliran khususnya teknologi Thorium Molten Salt Reactor, dengan sistem modular dan menggunakan bahan bakar thorium.
Kedua pihak akan melakukan kolaborasi dalam penelitian dan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan sarana dan prasarana, pertukaran data dan informasi, serta pengembangan sumber daya manusia.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Pelaksana tugas Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Mego Pinandito bersama dengan Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia Bob S Effendi.
Baca juga: BRIN: Small modular reactor bantu penuhi kebutuhan energi listrik
Baca juga: Batan akan hasilkan prototipe bahan bakar reaktor daya
Pada kesempatan itu, Chief Executive Officer PT ThorCon Power Indonesia David C Devanney berharap Indonesia dapat mengembangkan teknologi nuklir yang aman, murah, serta berkelanjutan.
Menurut dia, dengan semakin mendesak dan dibutuhkannya solusi energi untuk pemenuhan komitmen global menuju bebas emisi, energi nuklir merupakan solusi dari pemenuhan komitmen tersebut.
"Kami berharap melalui kerja sama ini pengembangan teknologi nuklir di Indonesia dapat terus berkembang khususnya dengan teknologi yang aman, murah, dan berkelanjutan," ujarnya.
Baca juga: Kepala BRIN sebut perlu persiapan dekomisioning reaktor Triga 2000
Baca juga: Batan rancang reaktor nuklir berpendingin gas
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022