Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI bersinergi dengan TNI AL mengusir kapal tanker MT Chemstar Sapphire berkebangsaan Marshall Islands yang melaksanakan 'drifting' di jalur internasional Selat Malaka, Kamis (10/2).Tindakan ini dinilai mencurigakan dan membahayakan pelayaran bagi kapal lain
Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangan tertulis di Batam, Jumat menyatakan Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla RI mendeteksi MT Chemstar Sapphire tidak bergerak dalam waktu relatif lama di tengah jalur internasional Selat Malaka.
Baca juga: Kapal Bakamla RI-Jepang latihan bersama di Perairan Utara Nongsa
"Tindakan ini dinilai mencurigakan dan membahayakan pelayaran bagi kapal lain," kata dia.
Namun, karena unsur terdekat milik Bakamla RI, KN Belut Laut berada di perairan Belawan, maka Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Bambang Irawan memerintahkan jajarannya memonitor unsur patroli terdekat. Dan diketahui KRI Kartoang tidak berada jauh dari lokasi.
"Sinergi yang terjalin kuat, KRI Kartoang-872 langsung meluncur ke perairan Selat Malaka mendekati target MT Chemstar Sapphire pada koordinat 04 11,380 U - 099 37,095 T guna memeriksa," lanjut Wisnu dalam keterangannya.
KRI Kartoang-872 melaksanakan 'shadowing' dan komunikasi menggunakan gelombang radio. MT Chemstar Sapphire mengaku melaksanakan 'drifting' sejak 9 Febuari 2022 dengan alasan menunggu perintah gerak untuk sandar di Belawan.
Komandan KRI Kartoang-872 memerintahkan MT Chemstar Sapphire untuk bergerak menuju area lego jangkar di perairan Belawan dengan pertimbangan drifting di perairan internasional yang dilakukan sangat membahayakan pelayaran kapal lainnya.
Setelah koordinasi dengan pihak agen, MT Chemstar Sapphire langsung bergerak menuju daerah lego di perairan Belawan.
Baca juga: Bakamla evakuasi nelayan yang sempat hilang di Perairan Karimun
Baca juga: Bakamla dan Japan Coast Guard gelar lokakarya dan latihan bersama
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022