• Beranda
  • Berita
  • Wapres ingin generasi muda Indonesia punya daya saing global

Wapres ingin generasi muda Indonesia punya daya saing global

12 Februari 2022 15:52 WIB
Wapres ingin generasi muda Indonesia punya daya saing global
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam orasi ilmiahnya pada acara Wisuda Periode VII Tahun Ajaran 2021/2022 Universitas Brawijaya melalui konferensi video di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Sabtu (12/2/2022). (ANTARA/HO-BPMI – Setwapres/pri.) (ANTARA/HO-BPMI – Setwapres/pri.)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan agar generasi muda Indonesia dapat berkompetisi di tingkat global sehingga menjadi pelaku yang memberikan teladan, bukan hanya sekadar menjadi penonton.

"Pemuda-pemudi Islam Indonesia harus menjadi 'role model' bagi generasi muslim dunia, yaitu generasi muda muslim yang moderat, toleran, berdaya saing global, dan maju," tegas Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin saat menghadiri secara daring Wisuda VIII Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Jombang tahun akademik 2021/2022, dari kediaman resmi Wapres Jakarta, Sabtu.

Menurut Wapres, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan oleh generasi muda dalam berkiprah di masyarakat.

"Poin pertama, nilai-nilai toleransi harus dipegang sebagai kunci kehidupan harmonis bangsa Indonesia di tengah pluralitasnya. Nilai ini harus terus saudara implementasikan, jangan tinggalkan nilai-nilai kebangsaan kita, karena itulah jati diri kita sebagai bangsa Indonesia," ungkap Wapres.

Selanjutnya Wapres mengatakan perkembangan global perlu dipelajari dalam merumuskan suatu kebijakan di dalam negeri sebab batas-batas negara semakin kabur.

"Permasalahan dalam suatu negara dapat berdampak terhadap negara lain dalam waktu singkat. Isu domestik dan isu global adalah tandem yang harus kalian kuasai," tambah Wapres.

Baca juga: Wapres berharap Indonesia menjadi bangsa pencipta teknologi
Baca juga: Wapres tegaskan pentingnya Islam "wasathiyah" untuk kerukunan nasional
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin: Tradisi keilmuan Islam harus dorong karya baru


Wapres juga berharap generasi muda tidak pantang menyerah dalam menuntut ilmu karena pemimpin berkualitas lahir dari tempaan dan pembelajaran yang tak kenal lelah.

"Namun, semua hal tersebut tetap perlu dilengkapi dengan akhlak mulia. Jangan berhenti menuntut ilmu. Pada kenyataannya, menuntut ilmu adalah pekerjaan seumur hidup, tidak berhenti di bangku sekolah dan kuliah saja," ungkap Wapres.

Selanjutnya Wapres juga mendorong para lulusan IAIBAFA untuk dapat berwirausaha.

"Saya mendorong saudara untuk menjadi wirausahawan, sehingga dapat membuka lapangan kerja untuk saudara-saudara sebangsa," tambah Wapres.

Kewirausahaan tersebut sejalan dengan prioritas pemerintah dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah demi mewujudkan kesejahteraan secara adil dan inklusif.

Artinya dibutuhkan banyak ahli di bidang keuangan syariah, khususnya dalam fikih muamalah yang masih sangat terbuka untuk berbagai ijtihad sesuai dengan tantangan yang terus berkembang.

"Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi saudara untuk berkontribusi sebesar-besarnya di bidang ekonomi dan keuangan syariah, utamanya untuk mengembangkan fikih-fikih yang berwawasan kontemporer di masa depan," kata Wapres

Mengakhiri sambutannya, Wapres tidak lupa mengingatkan civitas academica IAIBAFA untuk terus berdisiplin menerapkan protokol kesehatan, mengingat bangsa Indonesia saat ini tengah memasuki gelombang ketiga pandemi COVID-19.

"Menjaga protokol kesehatan adalah bagian dari upaya menjaga keselamatan jiwa, hifdzun nafs, sebagaimana diajarkan dalam agama Islam, dan hifdzun nafs merupakan salah satu tujuan besar dari tujuan syariat Islam," tegas Wapres.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan paparannya terkait urgensi penerapan jaminan produk halal dalam menangkap peluang-peluang besar bangsa Indonesia. Peluang luar biasa ini harus dapat ditangkap oleh IAIBAFA, terutama Program Studi Ekonomi Syariah.

"Urgensi jaminan produk halal, nanti saya mohon bisa dijadikan program prioritas di IAIBAFA bagaimana menyiapkan halal center," kata Khofifah.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Bani Abdul Fattah Mohammad Idris menggarisbawahi tantangan pendidikan pesantren di tengah pandemi COVID-19 yang mau tidak mau mengedepankan information technology (IT).

Selain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, acara Wisuda VIII IAIBAFA yang berlangsung secara luring dan daring ini dihadiri pula Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Koordinator Kopertis Wilayah IV Surabaya Masdar Hilmy, beserta segenap civitas academica dan wisudawan IAIBAFA.

Sementara, Wapres didampingi oleh Plt Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Bambang Widianto.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022