Kepala Bidang Kepesertaan KSI selaku Pps Kepala Kantor BPJamsostek Pontianak Abdul Shoheh mengatakan perubahan aturan pencairan jaminan hari tua (JHT) adalah dalam rangka menjamin kesejahteraan peserta pada usia yang sudah tidak produktif lagi.Adanya perubahan ketentuan pengambilan JHT ini untuk memastikan atau menjamin kesejahteraan peserta atau keluarganya di masa depan
"Adanya perubahan ketentuan pengambilan JHT ini untuk memastikan atau menjamin kesejahteraan peserta atau keluarganya di masa depan saat peserta memasuki hari tua atau mencapai usia tidak produktif dan bukan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan yang sifatnya jangka pendek di usia produktif," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Minggu.
Ia menambahkan JHT diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan manfaat uang tunai kepada peserta saat peserta memasuki usia pensiun 56 tahun ataupun saat peserta mengalami cacat tetap.
"Selain itu, JHT dapat juga diberikan kepada ahli waris sesuai dengan ketentuan apabila peserta meninggal dunia," kata dia.
Dengan adanya perubahan tersebut, ia berharap manfaat JHT lebih optimal dirasakan peserta dan hari tua peserta menjadi lebih sejahtera.
"Tentu, semua ini untuk lebih baik. Dengan hal itu baik peserta atau keluarga menjadi terjamin," harapnya.
Ia menyebutkan terkait kepesertaan BPJamsostek dari semua program di Kalbar secara umum baru mencapai 30 persen, sehingga harus terus dipacu dan ditingkatkan.
"Dari total peserta, 50 persennya dari pekerja formal dan untuk informal baru empat persen. Nah, itu perlu upaya bersama untuk memaksimalkan perlindungan kepada pekerja yang ada di Kalbar," jelas dia.
Baca juga: Ekonom sebut JKP lengkapi aturan JHT cair usia 56 tahun
Baca juga: Kemnaker pastikan kesejahteraan pekerja melalui MLT JHT
Baca juga: Kemnaker: JHT dan JKP perkuat perlindungan bagi pekerja
Pewarta: Dedi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022