Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 merupakan ajang bagi pemuda Indonesia meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan global di sektor pariwisata, khususnya isu pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kaum muda yang memiliki literasi digital tinggi juga dapat berkontribusi dalam transformasi digital di sektor pariwisata melalui pelibatan komunitas lokal dan pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) pariwisata di dalam ekosistem platform digital yang tersedia,” kata dia dalam keterangan Weekly Press Briefing, Jakarta, Senin.
Selanjutnya, para pemuda di sektor pariwisata disebut dapat menjadi agen perubahan untuk peralihan perilaku berwisata ke arah lebih baik, yakni pariwisata yang mengedepankan kelestarian lingkungan, alam, dan budaya.
Menurut Sandiaga, sektor pariwisata sangat inklusif dan menyerap banyak tenaga kerja muda.
“Memasuki era transformasi digital, banyak kesempatan yang dapat dikembangkan menjadi lapangan pekerjaan baru. Itulah mengapa dalam pembahasan isu prioritas pariwisata, digitalisasi, inovasi, dan pemberdayaan pemuda menjadi topik yang sangat penting untuk disikapi,” ungkap Menparekraf.
Selain berperan sebagai pencari kerja, generasi muda juga dapat menjadi pembuka lapangan. Momen G20 dinilai bisa menjadi momen membuka peluang bagi para startup di sektor pariwisata yang didominasi oleh kaum muda untuk memberdayakan UMKM.
Seperti diketahui, penetapan Indonesia sebagai presidensi G20 menghadirkan pembahasan dalam dua jalur pertemuan, salah satunya Jalur Sherpa (Sherpa Track) yang membahas isu ekonomi non-keuangan, termasuk pariwisata.
Pada hari ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga telah melaksanakan kick-off penyelenggaraan Tourism Working Group G-20 2022 yang diharapkan menghasilkan kesepakatan bersama guna mengatasi berbagai tantangan secara menyeluruh dengan mengedepankan kebersamaan dan keberlanjutan.
Bersama perwakilan dari Italia sebagai negara Troika presidensi G-20 sebelumnya dan India sebagai presidensi setelah Indonesia, akan dilakukan pembahasan isu-isu secara berkesinambungan dalam forum tersebut.
“Indonesia akan berusaha mengawal isu-isu strategis yang berhasil dicapai Italia, dan bekerja sama secara erat dengan India sehingga isu-isu strategis di presidensi kita di 2022 ini akan dilanjutkan oleh Presidensi 2023. Troika juga dapat membantu tercapainya konsensus bersama di antara negara-negara G20,” ujarnya.
Secara bersama-sama, negara-negara terkait akan mencoba untuk menyelesaikan rintangan yang ada dengan berfokus pada lima line of actions, yakni pengembangan sumber daya manusia, inovasi melalui digitalisasi, pemberdayaan perempuan dan generasi muda, rehabilitasi, konservasi dan pemeliharaan lingkungan, serta investasi di sektor pariwisata dan digital.
Baca juga: Sandiaga: Tourism Working Group G20 fokus majukan sektor parekraf
Baca juga: Sandiaga: MotoGP jadi sarana promosi efektif menambah daya tarik RI
Baca juga: Sandiaga: Pelayanan pariwisata harus berikan jaminan kebersihan
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022