• Beranda
  • Berita
  • Jalur alternatif Temanggung-Semarang tertutup longsor

Jalur alternatif Temanggung-Semarang tertutup longsor

15 Februari 2022 16:14 WIB
Jalur alternatif Temanggung-Semarang tertutup longsor
Alat berat digunakan untuk menyingkirkan material longsor yang menutup Jalur alternatif Kabupaten Temanggung-Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, di Desa Klepu, Kecamatan Pringsurat, Temanggung. ANTARA/Heru Suyitno
Jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tertimbun material longsor di dua titik, yakni di Dusun Priangapus dan Dusun Ngepoh, Desa Klepu, Pringsurat, Temanggung.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi di Temanggung, Selasa, mengatakan untuk membuka akses jalan tersebut dikerahkan dua alat berat di dua titik longsor.

Baca juga: 103 desa/kelurahan Temanggung rawan bencana longsor

Ia menyampaikan hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan longsor di dua titik yang berdekatan. Dua lokasi longsor itu hanya berjarak sekitar 300 meter yang dipisahkan oleh sebuah jembatan.

Longsor pertama terjadi di Dusun Pringapus sekitar pukul 14.00 WIB, tebing setinggi 30 meter yang merupakan lahan perkebunan kopi milik Sumani longsor dan menutupi badan jalan.

Selang tiga jam, tebing dengan ketinggian 10 meter longsor di Dusun Ngepoh pukul 17.00 WIB. Material longsor berupa tanah, bebatuan dan lumpur menutupi badan jalan dengan tebal sekitar tiga meter.

Ia menyampaikan akibat longsor tersebut, jalur alternatif Temanggung menuju Sumowono, Kabupaten Semarang terputus. Selain itu, dua bangunan kandang ayam milik warga juga terancam, karena berada di bibir tebing longsor.

Baca juga: Temanggung siagakan posko antisipasi bencana alam

Baca juga: Longsor terjadi di dua wilayah di Temanggung


Toifur menduga longsor terjadi karena tanah tidak kuat menampung derasnya air hujan dan sistem drainase yang kurang memadai.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, upaya saat ini kami mencoba buka akses jalan dulu. Kami usahakan material longsor bisa disingkirkan semua hari ini," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai longsor susulan yang mungkin bisa terjadi, karena tingginya curah hujan dan topografi di wilayah ini banyak tebing.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022