Pengamat ekonomi yang juga Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Prof Edy Suandi Hamid mengatakan Presidensi G20 Indonesia perlu dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengundang lebih banyak investor.Kita bisa berinteraksi mengundang investor dari negara-negara anggota G20 ke sini
"Kita bisa berinteraksi mengundang investor dari negara-negara anggota G20 ke sini," kata Edy di Yogyakarta, Selasa.
Dengan berkumpulnya negara-negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia, menurut dia, Indonesia memiliki peluang besar dilirik para investor dari negara G20.
Tidak hanya terkait investasi, menurut Edy, negara-negara anggota G20 juga dapat memperkuat kerja sama dalam aktivitas ekspor-impor.
"Kemudian bisa juga kita memperoleh pasar ke sana bahkan juga berutang juga ke sana karena kita juga termasuk negara yang kekurangan modal," kata Edy.
Sebagai tuan rumah, menurut dia, Pemerintah RI perlu mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki negara-negara anggota G20.
"Mumpung Pak Presiden Jokowi sebagai pimpinannya sekarang. Ini kan pimpinan giliran," ujar mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) ini.
Presiden Joko Widodo menerima tongkat estafet Presidensi G20 dari Perdana Menteri Italia saat penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia, akhir Oktober 2021.
Setelah itu Indonesia resmi menjadi Presidensi G20 pada 1 Desember 2021 hingga November 2022 dengan tema Recover Together, Recover Stronger atau pulih bersama dan pulih lebih kuat.
Presidensi G20 selama 2021-2022 ini merupakan kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah G20, sejak perkumpulan yang berkontribusi pada 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dunia itu didirikan pada 1999.
Baca juga: RI targetkan raih investasi hingga Rp250 triliun dari Presidensi G20
Baca juga: Forum G20 ajang ciptakan kedaulatan energi hijau dan magnet investasi
Baca juga: Indonesia fokus promosikan investasi dukung tranformasi ekonomi di G20
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022