"Warga yang terserang DBD ini tengah menjalani perawatan medis di masing-masing Puskesmas," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu.
Baca juga: Kasus DBD di NTT meningkat mulai memasuki musim hujan
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan serangan penyakit DBD yang mengancam masyarakat di Kabupaten Flores Timur.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur menyebutkan bahwa jumlah pasien DBD lebih banyak dirawat di Puskesmas Nagi Kota Larantuka yaitu 13 orang.
Baca juga: 104 warga terserang, Sumba Barat Daya-NTT tetapkan KLB demam berdarah
Selain itu Puskesmas Ile Boleng 6 orang, Puskesmas Wawerang 4 orang, Puskesmas Lambunga 3 orang, Puskemas Waiwadan 2 orang, Puskemas Lewolema 2 orang serta Puskemas Boru, Kalike, Oka, dan Waimana masing-masing 1 orang.
Agustinus mengatakan, kasus DBD di daerah itu mulai muncul sejak memasuk tahun 2022 dan meningkat cukup signifikan di bulan Februari.
Baca juga: Korban meninggal dunia akibat DBD di NTT bertambah
Pemerintah daerah, kata dia melalui Dinas Kesehatan sebelumnya telah melakukan langkah antisipasi sebelum memasuki musim hujan 2021-2022 berupa imbauan atau peringatan kepada setiap Puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan.
Ia mengatakan namun pengendalian kasus DBD juga sangat tergantung dari peran aktif masyarakat sendiri untuk mencegah penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca juga: Sejak awal 2022, 21 warga Sabu Raijua NTT terserang DBD
Agustinus kembali mengimbau warga agar tetap menjaga diri dengan disiplin menjalankan gerakan 3m yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas. Selain itu menghindari gigitan nyamuk salah satunya dengan menggunakan kelambu saat tidur.
Agustinus menambahkan, upaya pencegahan lain yang disiapkan pemerintah daerah yaitu pengasapan (fogging) yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Baca juga: Dinkes catat kasus DBD di Kota Kupang terus turun
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022