• Beranda
  • Berita
  • Korban meninggal dunia akibat DBD di NTT bertambah

Korban meninggal dunia akibat DBD di NTT bertambah

31 Januari 2022 17:36 WIB
Korban meninggal dunia akibat DBD di NTT bertambah
Ilustrasi - Seorang anak penderita DBD dirawat di salah satu RS di Maumere Sikka. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

pekan lalu hanya dua orang

Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DKKPS) NTT melaporkan bahwa sampai dengan Senin (31/1) sore kasus orang meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) di provinsi itu bertambah menjadi empat orang dari sebelumnya hanya dua orang.

"Kini jumlah pasien yang meninggal akibat DBD berjumlah empat orang. Terdapat penambahan dari sebelumnya pada pekan lalu hanya dua orang," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian penyakit Menular (P2PM) DKKPS NTT Agusthina Rospita, Senin.

Hal ini disampaikan nya berkaitan dengan perkembangan kasus DBD di NTT dalam satu minggu terakhir di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.

Ia menjelaskan bahwa empat kasus pasien meninggal dunia itu tersebar masing-masing satu orang di Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagekeo.

"Pasien yang baru meninggal itu di Kota Kupang dan Kabupaten Ngada," ujar dia.

Baca juga: Sejak awal 2022, 21 warga Sabu Raijua NTT terserang DBD
Baca juga: Seorang balita di Sikka meninggal karena demam berdarah

Lebih lanjut kata dia selain pasien DBD yang meninggal dunia bertambah, jumlah kasus yang kasus yang dirawat akibat DBD juga alami penambahan yang cukup signifikan.

Ia mengatakan hingga kini, jumlah DBD di NTT mencapai 766 kasus dari sebelumnya hanya mencapai 540 kasus. Jumlah kasus tertinggi ujar dia masih ditempati oleh kabupaten Manggarai Barat dengan jumlah kasus mencapai 160 kasus, dari sebelumnya hanya 129 kasus.

Lebih lanjut kata dia, sampai dengan saat ini jika diurutkan Kota Kupang masih menjadi daerah dengan kasus DBD terbanyak kedua dengan jumlah kasus mencapai 159 kasus mendekat Manggarai Barat dari sebelumnya hanya 112 kasus.

Baca juga: DPR ajak masyarakat NTT terapkan gerakan jumantik cegah DBD
Baca juga: Dinkes catat kasus DBD di Kota Kupang terus turun

Sementara itu urutan ketiga kini kembali lagi ke Kabupaten Sikka dengan jumlah kasus mencapai 97 kasus dengan angka kematian satu orang.

Dengan jumlah kasus DBD yang terus meningkat di NTT Dinkes NTT mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar sehingga tak menjadi sarang jentik nyamuk.

Dinkes juga sudah membentuk juru pantau jentik nyamuk di setiap rumah, untuk memastikan bahwa tak ada tempat yang menjadi lokasi berkembangbiaknya jentik nyamuk.

Saat ini Dinkes di setiap kabupaten kota terus melakukan fogging atau pengasapan di setiap pemukiman untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk dan meningkatkan kasus DBD di setiap daerah.

Baca juga: Kota Kupang siapkan 1,4 ton abate cegah DBD

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022