Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengintegrasikan tiga program besar yaitu pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim dan perhutanan sosial dalam Program Kampung Iklim saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022.Semuanya itu kita kemas di dalam Kampung Iklim yang kita sudah bangun sekitar 3.000-an
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu, mengatakan peringatan HPSN 2022 akan mengintegrasikan tiga program besar itu di dalam Program Kampung Iklim (Proklim).
Baca juga: KLHK harapkan APHI jadi mitra strategis pengelolaan hutan lestari
"Semuanya itu kita kemas di dalam Kampung Iklim yang kita sudah bangun sekitar 3.000-an. Bagus banget kalau misalnya seluruh Kampung Iklim itu bisa bergerak dan kemudian memberikan kontribusi besar dalam penurunan emisi gas rumah kaca," tegas Vivien.
Ia mengatakan dalam HPSN tahun 2022 ini, yang diperingati pada 21 Februari, pihaknya ingin melakukan aksi di tingkat tapak.
Untuk itu dilakukan kolaborasi dengan Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim dan Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan yang memiliki akses ke tapak yaitu lewat program seperti Kampung Iklim dan Perhutanan Sosial.
Baca juga: KLHK: PESK ilegal dapat akibatkan turunnya kualitas lingkungan
Vivien menjelaskan dalam HPSN 2022, pihaknya ingin mendorong pengelolaan sampah lebih baik di Kampung Iklim bersama masyarakat di sekitar Perhutanan Sosial. Hal itu diharapkan dapat berkontribusi dalam emisi gas rumah kaca.
"Sehingga diharapkan ini semua bisa diintegrasikan dan memberikan kontribusi besar pada penurunan emisi gas rumah kaca," kata Vivien.
Baca juga: KLHK: Mengatasi PESK ilegal butuh kolaborasi semua pihak
Hal itu juga tercermin dalam tema HPSN 2022 yaitu Kelola Sampah, Kurangi Emisi dan Bangun Proklim". Tujuannya adalah agar daerah yang tergabung di Program Kampung Iklim dapat mengelola sampah dengan baik dan berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca.
Sektor limbah sendiri masuk sebagai salah satu sektor yang masuk dalam target reduksi emisi, tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
Sektor limbah ditargetkan melakukan reduksi 0,38 persen dengan usaha sendiri dan 1,4 persen dengan bantuan internasional.
Baca juga: KLHK dorong pemda atasi penggunaan merkuri di pertambangan emas kecil
Baca juga: KLHK terus berkoordinasi terkait TPA Suwung jelang KTT G20 di Bali
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022