• Beranda
  • Berita
  • PLN gandeng PTBA dan KAI amankan suplai batu bara berkelanjutan

PLN gandeng PTBA dan KAI amankan suplai batu bara berkelanjutan

16 Februari 2022 22:44 WIB
PLN gandeng PTBA dan KAI amankan suplai batu bara berkelanjutan
PT PLN, PT Bukit Asam, dan PT Kereta Api Indonesia sepakat menjalin kerja sama strategis mengamankan pasokan batu bara untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Kegiatan penandatanganan Head of Agreement itu dilakukan di Jakarta, Rabu (16/2/2022). ANTARA/HO-PLN.

Kami berharap penandatanganan ini membuat pelaksanaan sinergi BUMN rantai pasok batu bara dapat terlaksana dengan baik untuk mendukung ketahanan energi nasional

Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo mengatakan pihaknya bersama PT Bukit Asam dan PT Kereta Api Indonesia, Rabu (16/2/2022), menandatangani head of agreement (HoA) sebagai dasar penyusunan kajian bersama rencana kerja sama pengamanan suplai batu bara.

PLN berkomitmen meningkatkan keamanan suplai batu bara yang berkelanjutan untuk pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU guna mendukung ketahanan energi nasional.
 
"Kami berharap penandatanganan ini membuat pelaksanaan sinergi BUMN rantai pasok batu bara dapat terlaksana dengan baik untuk mendukung ketahanan energi nasional," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Hartanto menjelaskan perjanjian ini dapat mengawali kajian komprehensif terkait rencana kerja sama mulai dari skema kerja sama dan model bisnis yang memungkinkan, teknis dan operasional; harga dan keekonomian; lingkungan dan keselamatan kerja; regulasi dan manajemen stakeholder, hingga analisa risiko.
Kajian komprehensif itu nantinya akan menjadi panduan bagi PLN, Bukit Asam, dan Kereta Api Indonesia untuk menjalankan peran masing-masing, sehingga sinergi yang dilaksanakan akan memberikan nilai tambah yang besar dan dirasakan manfaatnya bagi seluruh stakeholder, ketiga perusahaan, serta masyarakat luas.
 
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa kerja sama tersebut bersifat jangka panjang. Saat ini, ketiga perusahaan plat merah ini akan mengebut kajian kerja sama agar pengiriman perdana batu bata menggunakan kereta api bisa terjadi pada 2025.
 
"Ini kolaborasi yang luar biasa, kami akan kerja sama menyiapkan rencana kerja sehingga 2025 bisa segera direalisasikan," kata Hartanto.
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam (PTBA) Rafli Yandra menyambut baik penandatanganan perjanjian tersebut. Sejak 1980, Bukit Asam telah menjalin kerja sama dengan PLN memasok kebutuhan batu bara di PLTU Suralaya menggunakan kereta api.
 
"Melalui kesepakatan ini, maka kerja sama dan sinergi kami tingkatkan kembali. Kami akan meningkatkan pasokan batu bara hingga 20 juta ton untuk PLN, sehingga PLN bisa secure dalam hal pasokan bahan bakar," kata Rafli.
 
Sementara itu, Direktur Niaga Kereta Api Indonesia (KAI) Dadan Rudiansyah menambahkan bahwa pihaknya ingin turut serta dalam memastikan pasokan bahan baku untuk pembangkit aman melalui angkutan kereta api yang andal.
 
Dadan menyampaikan bahwa angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan, seperti aman, tepat waktu, serta ramah lingkungan.
 
Pada 2021, perseroan mencatat jumlah angkutan barang baru bara merupakan komoditas dengan volume paling besar mencapai 76 persen dari keseluruhan angkutan bara yang dilayani oleh Kereta Api Indonesia.
 
"HoA ini merupakan suatu terobosan serta langkah yang baik dan diharapkan dapat terselenggara secepatnya dengan mengedepankan good corporate governance. Ke depan, kami juga akan mempersiapkan investasi khusus untuk proyek ini," pungkas Dadan.

Baca juga: Anggota DPR: Audit menyeluruh pengadaan batu bara oleh PLN
Baca juga: Jalankan penugasan pemerintah, AGM kirim 500 ribu ton batu bara ke PLN
Baca juga: Kemenkeu: Skema BLU batu bara akan mirip dengan BPDPKS

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022