Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi didampingi pejabat daerah di Sulawesi Selatan melakukan peninjauan ke sejumlah pasar tradisional di Makassar untuk memantau kebutuhan stok pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah.Bagaimana kesediaan bahan pangan di Makassar bapak dan ibu, harga-harga masih terkendali kan
Kunjungan pertamanya di Pasar Terong Makassar, Kamis, langsung menyusuri beberapa lapak pedagang sambil berbincang santai mengenai harga dan stok kebutuhan selama beberapa pekan terakhir.
"Bagaimana kesediaan bahan pangan di Makassar bapak dan ibu, harga-harga masih terkendali kan," ujarnya saat berbincang dengan pedagang.
Beberapa lapak yang dikunjungi oleh Mendag Muhammad Lutfi dan rombongan, para pedagang banyak mengeluhkan kelangkaan minyak goreng premium atau kemasan karena stoknya yang langka.
Salah seorang pedagang Pasar Terong Makassar Dahlia menuturkan jika masyarakat lebih banyak mencari minyak goreng kemasan ketimbang minyak goreng curah.
Namun sejak terjadi kelangkaan sebulan sebelumnya, minta goreng curah pun menjadi alternatif masyarakat umum dan harga juga mengalami peningkatan.
Ia mengaku jika sebelumnya dia menjual minyak goreng curah seharga Rp11.500 hingga Rp12 ribu untuk per liternya dan setelah terjadi kelangkaan naik menjadi Rp15 ribu per liternya.
"Waktu minyak goreng langka saya beli per jerigen itu lebih Rp300 ribuan dan sekarang sudah mulai turun menjadi Rp258.000 per jerigen," katanya.
Usai melakukan peninjauan di Pasar Terong Makassar, rombongan Mendag Muhammad Lutfi kemudian bergerak menuju Pasar Pabaeng-baeng Makassar meninjau stok dan harga pangan lainnya khususnya minyak goreng.
Baca juga: Mendag sebut harga minyak goreng di Malaysia Rp8.500 karena subsidi
Baca juga: Pemerintah salurkan 1,2 miliar liter minyak goreng mulai pekan ini
Baca juga: Mendag sebut pelaku UKM di pasar tradisional mulai melek digital
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022