• Beranda
  • Berita
  • Dua anak di Cibeber-Cianjur ditemukan tewas tenggelam

Dua anak di Cibeber-Cianjur ditemukan tewas tenggelam

17 Februari 2022 17:42 WIB
Dua anak di Cibeber-Cianjur ditemukan tewas tenggelam
Warga Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, berusaha melakukan pencarian 5 orang bocah yang hilang di Sungai Cikondang, Kamis (17/2/2022). (ANTARA FOTO/Ahmad Fikri).
Lima orang anak di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan hilang tenggelam saat berenang di Sungai Cikondang, dua orang meninggal dunia, tiga orang lainnya ditemukan selamat.

Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi, Kamis, mengatakan kelima anak yang dilaporkan hilang tenggelam saat berenang di Sungai Cikondang, tepatnya di Kampung Citeri, Desa Cimanggu Kecamatan Cibeber, merupakan siswa sekolah dasar.

"Satu orang berjenis kelamin laki-laki dan empat lainnya perempuan atas nama, Naisah (13), Nazwa (12), Femi (12), Nasila (9) dan Rizki (6), mereka berenang tanpa diawasi orang tua atau orang dewasa," katanya.

Selang beberapa saat bermain air dan berenang, mereka terbawa arus sungai yang tiba-tiba deras, hingga akhirnya tenggelam. Warga yang mendapati hal tersebut, langsung memberikan bantuan dan melakukan pencarian. Tiga orang berhasil diselamatkan, sedangkan dua orang lainnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Baca juga: Tim SAR temukan jenazah anak tenggelam di Sungai Ogan

Baca juga: Tenggelam di Kali Pesanggrahan, jasad Baim ditemukan di Meruya


Camat Cibeber, Epi Rusmana, mengatakan dua orang anak yang tewas berjenis kelamin perempuan dan masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka diduga belum mahir berenang, sehingga tenggelam terbawa arus sungai yang deras.

"Dua orang ditemukan tewas dan tiga orang anak lainnya berhasil selamat setelah dilakukan pencarian tim SAR gabungan dan warga setempat. Tiga anak yang berhasil di selamatkan langsung dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan medis," katanya.

Sedangkan korban tewas, dilakukan pemeriksaan luar di puskesmas setempat dan langsung dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya di makamkan karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.

"Kami mengimbau orang tua agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya saat mereka beraktivitas di luar rumah. Terlebih saat ini, anak usia sekolah menjalani proses belajar daring (online), sehingga banyak menghabiskan waktu di rumah," katanya.*

Baca juga: Dua anak perempuan tenggelam lalu tewas di Waduk Sungai Pulai Bintan

Baca juga: Banjir menyebabkan satu balita meninggal dunia di Palangka Raya

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022