"Isu prioritas ketiga dan terakhir yang ingin diusulkan Presidensi Indonesia dalam arsitektur kesehatan dunia adalah perlunya mendistribusikan kembali pusat manufaktur dan penelitian global," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam agenda G20 "High Level International Seminar: Strengthening Global Health Architecture" di Jakarta, Kamis.
Pendistribusian ulang pusat manufaktur dan penelitian kesehatan global diperlukan ketika terjadi skenario di mana suatu negara mengalami pandemi yang dapat menyebabkan hilangnya kapasitas manufaktur dan penelitian yang diperlukan dunia.
Karena itu jika terjadi kehilangan kapasitas manufaktur dan penelitian di sebuah wilayah maka dunia tetap memiliki pusat manufaktur dan penelitian yang lain baik di Asia, Afrika atau Amerika.
Baca juga: Menkes: Perlu dibentuk platform global berbagi data sekuens genom
Baca juga: Menkes: Dana kesehatan global berperan antisipasi pandemi masa depan
Menkes memastikan komitmen Indonesia untuk mendirikan pusat manufaktur dan penelitian itu.
Dalam kesempatan itu dia juga menegaskan perlunya finansial global untuk memastikan setiap negara telah berinvestasi dalam masa damai untuk mempersiapkan diri menghadapi masa sulit.
Dia memberi contoh kasus seperti dalam pengembangan vaksin yang kini bisa dilakukan dalam waktu yang lebih cepat dari sebelumnya berkat kemajuan teknologi .
"Jadi jika kita bisa mereplikasi kapasitas ini lebih cepat, tidak hanya di beberapa negara, tapi lebih banyak negara secara global itu akan menghasilkan sistem pertahanan yang lebih kuat dalam masa damai dengan dana yang cukup bagi kita mempersiapkan untuk pandemi berikutnya," kata Menkes.
Terkait hal itu, Budi mengatakan sangat tertarik pada bagaimana teknologi pengembangan vaksin seperti mRNA dapat didistribusikan secara global baik untuk kapasitas manufaktur atau penelitian.*
Baca juga: Pendirian RSUI untuk berikan yang terbaik bagi masyarakat
Baca juga: Menkes: Masyarakat dapat beraktivitas normal dengan disiplin prokes
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022