Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD) memperkuat platform PT Jaklingko Indonesia dalam mengintegrasikan layanan transportasi bagi warga di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek).Bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk disetarakan kemudahannya dengan masyarakat di DKI Jakarta
Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa, berharap, integrasi dengan platform Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta itu membuat Jakarta ke depan lebih mudah dijangkau oleh pengguna layanan transportasi Perum PPD di kota dan kabupaten sekitar Jakarta tersebut.
"Alhamdulillah ini bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk disetarakan kemudahannya dengan masyarakat di DKI Jakarta," ujar Putu Yasa di Kantor PT Jaklingko Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat.
Putu juga berharap, Perum PPD ke depan bisa menjadi operator layanan transportasi pertama yang menjalin integrasi secara tarif dengan PT Jaklingko Indonesia, serta dapat melakukan pembahasan lebih mendetail dalam konteks tersebut.
Sebelumnya, Perum PPD sudah menjalin integrasi secara fisik dengan BUMD Provinsi DKI Jakarta, yakni PT MRT Jakarta (Perseroda) "Kami rapat bersama PT MRT Jakarta membahas bagaimana mengintegrasikan tarif," katanya.
Menurut Putu Yasa, hal itu untuk menjawab keinginan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan, agar seluruh moda transportasi di Jabodetabek masuk ke Jakarta sudah berbicara integrasi tarif. "Saya harap operator lainnya juga akan mengikuti seperti itu," ujar Putu pula.
Direktur Utama PT Jaklingko Indonesia, Muhammad Kamaluddin, mengatakan, platform Jaklingko Indonesia adalah sistem yang bisa mengintegrasikan tarif.
Baca juga: Pendapatan tiket JakLingko diproyeksi Rp5,5 triliun pada 2029
Kamaluddin menilai, platform Jaklingko Indonesia itu adalah suatu terobosan di bidang teknologi, karena selain menggunakan kartu sama, juga menggunakan aplikasi sama, bisa lintas operator, serta bisa merencanakan satu perjalanan dengan satu tarif terintegrasi.
"Tarif yang dibayarkan untuk satu perjalanan berbagai moda transportasi ini bisa dibagikan. Ini suatu terobosan. Pertama kali ini di Indonesia, dalam satu platform, sekali bayar, kemudian bisa dibagi-bagi ke masing-masing operator yang terlibat dalam satu perjalanan menerus," kata Kamaluddin.
Melalui platform Jaklingko Indonesia, terintegrasi dengan berbagai macam moda transportasi, seperti Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), Kereta Rel Listrik, Kereta Api Bandara, TransJakarta, dan Mikrotrans;
Platform Jaklingko juga terintegrasi dengan Jakarta Residence Connection (JR Connexion) serta Jabodetabek Airport Connection (JA Connexion), yang dikelola Perum PPD, maka pengguna layanan bisa memilih antara menggunakan moda transportasi tercepat untuk sampai ke tujuan atau moda transportasi terhemat.
Di dalam platform Jaklingko Indonesia itu, pengguna moda transportasi bisa mengetahui moda transportasi mana yang paling efisien digunakan, serta berapa jauh jarak dan waktu tempuh di antara masing-masing moda transportasi. "Sedangkan dari sisi operator, jumlah penumpangnya akan naik," kata Kamaluddin.
Penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Perum PPD dengan PT Jaklingko Indonesia ini semakin memperkuat platform dengan sistem pelayanan yang sama-sama menguntungkan, baik bagi operator maupun bagi penumpang.
Kamaluddin berharap, sistem dalam platform multimoda ini dapat segera beroperasi sekitar April 2022.
Baca juga: Buat warga nyaman, Dishub-TransJakarta sediakan 60 angkot ber-AC
Baca juga: Anies tunjukkan kartu JakLingko ajak masyarakat naik transportasi umum
Baca juga: JakLingko resmi bermitra dengan Grab mudahkan mobilitas di Jakarta
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022