"Kami harapkan Batam bisa menjadi hub untuk kegiatan kemaritiman dan perekonomian dengan standar 'green and smart port' sehingga akan didesain untuk jangka waktu hingga 2045 dari segi IT, lingkungan, pembangunan yang berkelanjutan dan termasuk keberpihakan dari pada 'climate change', jadi desain sesuai standar internasional," kata Penasehat Menteri Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim Kemenko Marves Laksamana TNI (Purn) Marsetio di Batam, Jumat.
Ia mengatakan aktivitas pelabuhan Singapura mencapai rata-rata 33 sampai 35 juta TEUs per tahun. Dan 18 hingga 19 juta TEUs di antara aktivitas bongkar muat itu berasal dari Indonesia.
"Itu semua datanya ke Singapura. Sekarang dengan hadirnya pelabuhan ini, kita harapkan datangnya ke Indonesia. Apalagi Pelindo sudah bersatu dari Pelindo 1 hingga 4 menjadi satu Pelindo. Di mana dalam setahun data dari pelabuhan di bawah Pelindo kurang lebih hampir 18 juta sampai dengan 19 juta TEUs. Saya kira ini sebuah momentum dan sudah dicanangkan oleh Pak Menko Marves dimana sebelum tahun 2024 harus sudah tuntas," kata dia dalam keterangan tertulis.
Staf Ahli Bidang Konektivitas Kemenko Marves Sahad M Panggabean menyatakan peletakan batu pertama Batam New Port direncanakan pada akhir September atau awal Oktober 2022.
Pihaknya masih menyiapkan regulasi dan teknis terkait pembangunan pelabuhan di seberang Singapura itu.
Pihaknya pun saat ini masih berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat revisi regulasi yang dibutuhkan dalam pembangunan Batam New Port.
"Kemudian, dari sisi teknis, dari Kementerian PUPR akan membantu dari segi aspek teknisnya dan juga data dari BP Batam juga sudah lengkap dan langkah untuk ground breaking bisa kita percepat," kata dia.
Sementara itu anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Wahjoe Triwidijo K menyatakan pihaknya mendukung kebijakan pemerintah dalam menginisiasi pembangunan Batam New Port.
"Pembangunan Batam New Port ini, kami harapkan dapat mempercepat proses perpindahan barang dari dan ke Batam, memperlancar arus ekspor dan impor, sebagaimana visi Kepala BP Batam Muhammad Rudi untuk kemudahan aksesibilitas barang. Hal ini tentu akan menambah kembali daya saing Kota Batam di mata Internasional," kata dia.
Baca juga: Bambang Brodjonegoro nilai Indonesia harus bangun inovasi maritim
Baca juga: Huawei dukung Indonesia jadi poros maritim dunia lewat Smart Maritime
Baca juga: Gus Yahya: Peradaban besar Indonesia dibangun dari maritim
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022