Dengan pencapaian tersebut, mobil-mobil yang diproduksi di Cikande, Serang, Banten tersebut membuat catatan ekspor dari DFSK untuk kendaraan utuh (completely built up/CBU) meningkat hingga 96 persen (year on year).
"Bagi DFSK, pertumbuhan ekspor ini adalah bentuk penerimaan yang sangat baik oleh konsumen kami di berbagai negara dan hal ini yang akan kami jaga selalu untuk menghadirkan kendaraan-kendaraan dengan kualitas tertinggi," kata PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi dalam keterangan resminya dikutip Sabtu.
Peningkatan jumlah ekspor ini menunjukkan berbagai hal, termasuk kendaraan-kendaraan yang ditawarkan oleh DFSK sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik konsumen di tiap-tiap negara.
Selain itu, animo ini juga menunjukkan kepercayaan konsumen global semakin meningkat terhadap kualitas, desain, dan teknologi yang diproduksi di pabrik Cikande, Serang, Banten dengan dukungan teknologi robotik dan Sumber Daya manusia (SDM) berkualitas.
Pabrik yang diresmikan sejak tahun 2017 itu memiliki kapasitas produksi maksimal hingga 50.000 unit per tahun, dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri sekaligus. Pabrik DFSK di Indonesia sudah memproduksi sejumlah model kendaraan, baik kendaraan penumpang mulai dari DFSK Glory 560 dan DFSK Glory i-AUTO.
Selain itu, sejumlah kendaraan komersial juga sudah lahir di pabrik ini yakni DFSK Super Cab dan DFSK Gelora.
Baca juga: Gigafactory Tesla di Shanghai ekspor lebih dari 40.000 kendaraan pada Januari
Baca juga: Popularitas merek dorong kenaikan ekspor mobil Korsel
Baca juga: Menhub lepas ekspor perdana kendaraan di Pelabuhan Patimban
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022