PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan kelancaran pendistribusian pupuk bersubsidi dengan armada angkutan pupuk, baik melalui laut dan darat, guna memenuhi ketersediaan stok pupuk bersubsidi di tingkat distributor dan kios resmi.Selain pemulihan ekonomi, faktor lainnya adalah adanya peningkatan target produksi sejumlah komoditas dari berbagai korporasi besar
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu, menyatakan salah satu faktor utama yang turut mempengaruhi kondisi stok pupuk bersubsidi adalah ketersediaan armada transportasi.
Oleh karena itu Pupuk Indonesia turut memperkuat kemampuan distribusi di tengah meningkatnya permintaan armada transportasi akibat ekonomi yang berangsur membaik pasca pandemi COVID-19.
“Selain pemulihan ekonomi, faktor lainnya adalah adanya peningkatan target produksi sejumlah komoditas dari berbagai korporasi besar,” kata Gusrizal saat mengunjungi Unit Pengantongan Pupuk (UPP) dan Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar, Sabtu (19/2).
Kenaikan target produksi tersebut juga didorong oleh faktor kenaikan harga komoditas dunia seperti batu bara, nikel, tembaga, dan sebagainya, di mana harganya sempat mencapai puncak tertinggi pada tahun 2021. Kondisi ini menjadikan peningkatan permintaan angkutan transportasi di dalam negeri mengingat harga komoditas dunia pada tahun 2022 dinilai masih akan sangat tinggi.
Baca juga: Pupuk Indonesia kembangkan program ritel permudah kebutuhan pupuk
Karena itu, lanjut dia, Pupuk Indonesia akan memperkuat dan meningkatkan koordinasi bersama mitra transportasi, di antaranya dengan menerapkan sistem time charter untuk jasa angkutan darat dan laut. Dengan sistem itu, Pupuk Indonesia mendapat kepastian yang didasarkan pada kerja sama angkutan dengan ketentuan waktu tertentu.
Dengan demikian, kata Gusrizal, pendistribusian pupuk bersubsidi dapat terpenuhi sesuai kebutuhan sehingga perusahaan dapat meminimalkan risiko keterbatasan angkutan di tengah melonjaknya permintaan angkutan barang domestik.
Dia mengatakan Pupuk Indonesia juga turut meminta dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk mengutamakan pendistribusian pupuk bersubsidi. Karena pupuk merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan petani untuk menghadapi musim tanam dan demi ketahanan pangan nasional.
Saat ini Pupuk Indonesia telah memiliki fasilitas distribusi eksisting yang cukup kuat, di antaranya 15 Unit Pengantongan Pupuk (UPP), 6 unit Distribution Center (DC), 4 buah dermaga, 203 unit kapal laut, kurang lebih 6.151 truk, 595 gudang dengan kapasitas 3,1 juta ton, dan jaringan kios resmi berjumlah 29.169 unit yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Adapun jumlah pupuk bersubsidi yang harus disalurkan oleh Pupuk Indonesia berdasarkan Kepmentan Nomor 771 Tahun 2021 sebesar 9,1 juta ton dan 1,87 juta liter pupuk organik cair. Hingga pertengahan Februari 2022 Pupuk Indonesia sendiri telah menyalurkan 1 juta ton serta memiliki stok di tingkat produsen dan distributor sebesar 1 juta ton.
“Selain itu kami juga menyediakan stok pupuk non-subsidi atau komersil, sehingga kami merasa perlu memastikan kelancaran distribusinya,” ujar Gusrizal.
Baca juga: Pupuk Indonesia salurkan 1.009.177 ton pupuk subsidi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022