Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto berharap melalui Women 20 (W20) Indonesia 2022, semua pihak dapat turut menyuarakan eliminasi diskriminasi untuk menciptakan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan sehingga terwujud dunia yang adil dan makmur berdasarkan kebebasan, kedamaian serta keadilan sosial.Membangun dunia yang adil dan makmur berdasarkan kebebasan, kedamaian
"Tema ini (dalam W20) merupakan refleksi bahwa sebuah krisis dapat mempengaruhi advokasi pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Oleh karena itu kita harus terus menyuarakan eliminasi diskriminasi untuk menciptakan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan sehingga membangun dunia yang adil dan makmur berdasarkan kebebasan, kedamaian serta keadilan sosial," kata Giwo melalui siaran pers di Jakarta, Senin.
Giwo menyebut sebagai organisasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia, Kowani telah mengemban tema W20 yaitu Recover Together, Equally, selama 97 tahun dalam programnya yang ditulis dalam kongres yang diadakan setiap lima tahun sekali.
Dia menjelaskan Kowani mendorong kesetaraan, keamanan dan kesejahteraan untuk memberdayakan perempuan melalui penghapusan diskriminasi dan kekerasan.
"Kami mempunyai program untuk mempromosikan kesetaraan, keamanan dan kesejahteraan untuk memberdayakan perempuan melalui penghapusan diskriminasi dan kekerasan," katanya.
Baca juga: Tema W20 sejalan dengan visi dan misi Kowani
Baca juga: Indonesia dorong penguatan empat isu di 'meeting W20'
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih dan rasa bangga atas dipilihnya organisasi Kowani sebagai pelaksana dari agenda besar ini.
"(Terima kasih) kepada Serpa sebagai penanggung jawab G20, Kementerian PPPA dan kepada salah satu ketua koordinator Kowani Hardiani Uli Silalahi yang telah ditunjuk sebagai Chair W20 juga kepada Gubernur Sulut dan Bupati Minahasa Utara yang menjadi tuan rumah," katanya.
Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara menjadi lokasi yang dipilih sebagai lokasi pendamping perdana dalam rangkaian pelaksanaan W20 Indonesia 2022.
Kegiatan W20 di Likupang ini membahas empat isu perempuan.
Keempat isu perempuan tersebut terkait dengan diskriminasi dan upaya mendorong perempuan UMKM menjadi sentral dalam pemulihan ekonomi.
Ketiga, mengedepankan perempuan termarjinalkan yaitu di pedesaan atau remote area serta kaum marjinal perempuan disabilitas. Keempat, terkait pandemi COVID-19.
Pembicara yang hadir yakni Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga dan Head of Networks, Partnerships and Gender Division, OECD Development Centre Bathylle Missika. Kemudian W20 Delegates of Japan Prof Yoriko Meguro, W20 Delegates of Saudi Arabia Salma Al Rashid dan perwakilan W20 dari delegasi Italia yaitu Martina Rogato.
Pembicara utama menghadirkan wakil delegasi dari Korea Selatan Kang Minah dan Nursyahbani Katjasungkana. Dilanjutkan oleh wakil Indonesia yaitu Prof. Dr. Sulistyowati Irianto dan wakil dari delegasi W20 Australia Caitlin Byrne.
Baca juga: W20 diharapkan menghasilkan poin regulasi pemberdayaan perempuan
Baca juga: W20 momentum perkokoh komitmen perempuan dunia bebas diskriminasi
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022