"Manfaat iradiasi adalah untuk menghambat pertunasan, membasmi serangga, memperpanjang umur simpan, mereduksi patogen, dan karantina," kata Kristedjo yang juga Pelaksana tugas Kepala Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: Membran Perikardium Iradiasi dari BRIN segera dikomersialisasikan
Kristedjo menuturkan produk pertanian yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi rusak, karena pengolahan pascapanen yang tidak optimal dan terjadinya perubahan iklim.
Untuk itu, Iradiator Gamma, suatu jenis fasilitas radiasi yang berbasis pada aplikasi radiasi sinar gamma, menjadi salah satu opsi dan solusi untuk sterilisasi maupun pengawetan bahan makanan, obat-obatan, serta produk medis.
Iradiasi gamma bermanfaat untuk menunda pematangan, memperpanjang masa simpan dan pemenuhan standar karantina, sehingga bisa diekspor. Iradiasi juga bermanfaat untuk dekontaminasi mikroba, seperti bakteri dan kapang.
Keunggulan sinar gamma adalah memiliki daya tembus yang sangat tinggi, efeknya menyeluruh, tetapi harus dengan dosis radiasi yang tepat, prosesnya sederhana pada suhu kamar, sehingga bentuk dan warna produk tidak berubah, tidak meninggalkan radiasi, tidak menggunakan bahan kimia, dan tentunya aman.
Baca juga: Indonesia jajal teknologi iradiasi untuk kurangi sampah plastik
Baca juga: Iradiasi gamma dorong produk Indonesia berdaya saing-kompetitif
Kristedjo mengatakan teknologi iradiasi gamma terbukti lebih unggul dari konvensional. Iradiasi dapat menjadi solusi yang digunakan untuk pengawetan produk pangan, meningkatkan kualitas produk, sehingga nilai jualnya tidak turun. Iradiasi gamma juga dapat digunakan untuk perbaikan sifat dari varietas tanaman.
"Dengan memanfaatkan teknologi iradiasi gamma diharapkan dapat mendukung suksesnya budi daya dan perkembangan agribisnis porang di Indonesia," ujarnya.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022