• Beranda
  • Berita
  • Kepri berupaya kontrol kasus COVID-19 tidak meningkat jelang Ramadhan

Kepri berupaya kontrol kasus COVID-19 tidak meningkat jelang Ramadhan

22 Februari 2022 13:01 WIB
Kepri berupaya kontrol kasus COVID-19 tidak meningkat jelang Ramadhan
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (ANTARA/Ogen)
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berupaya mengontrol penyebaran kasus COVID-19 agar tidak semakin meningkat jelang bulan Ramadhan pada awal April 2022.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Ansar Ahmad menyampaikan kenaikan kasus aktif COVID-19 di Kepri saat ini, juga dialami seluruh daerah lainnya di Indonesia akibat adanya varian baru Omicron.

"Varian Omicron menyebar jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Namun demikian, gejala yang ditimbulkan Omicron tidak separah dampak yang diakibatkan Delta," kata Ketua Satgas Ansar di Tanjungpinang, Selasa.

Meskipun kasus aktif di Kepri meningkat beberapa hari terakhir, katanya, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit relatif rendah. Masyarakat diimbau harus tetap waspada penuh agar gelombang COVID-19 seperti varian Delta terjadi lagi.

Baca juga: Satgas: Positif COVID-19 di Kepri bertambah 462 kasus

Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Kepri terapkan PTM terbatas 50 persen lagi


Menurutnya, untuk menekan penyebaran Omicron diperlukan dua kunci utama, yaitu percepatan kembali serbuan vaksinasi dan penerapan ketat protokol kesehatan.

Terkait vaksinasi, pihaknya akan mendorong vaksinasi penguat yang saat ini capaiannya masih rendah, sebab masyarakat harus menunggu waktu jeda enam bulan dari vaksin kedua sebelum bisa disuntik vaksin penguat.

Vaksin penguat juga akan difokuskan pada pekerja industri di Kota Batam, karena sektor barang dan jasa dapat terhambat apabila kasus aktif COVID-19 merebak di kawasan industri.

"Vaksinasi penguat untuk pekerja akan kita lakukan segera setelah jangka waktu enam bulan tercapai, agar sektor perekonomian barang dan jasa tetap berjalan dan pemulihan ekonomi bisa kita optimalkan," ujar Ansar.

Dia juga menyoroti penggunaan aplikasi peduli lindungi yang masih rendah penerapannya di tempat-tempat keramaian, padahal aplikasi tersebut sangat bagus untuk melakukan pelacakan masyarakat yang terjangkit COVID-19.

"Intinya vaksinasi dan pelaksanaan protokol kesehatan harus digenjot, sehingga kasus COVID-19 bisa ditekan dan warga dapat menjalankan aktifitas bulan puasa nanti dengan tenang tanpa rasa was-was," ucap Ansar.

Secara terpisah, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Muhammad Ali menyatakan siap mendukung Pemprov Kepri untuk melakukan serbuan vaksinasi masyarakat.

"Kami dari TNI siap menggencarkan lagi serbuan vaksinasi, terlebih saat ini stok vaksin di Kepri sudah mendekati masa kedaluwarsa, jadi memang harus segera dihabiskan," kata Muhammad Ali.

Sementara itu, dari data Satgas Penanganan COVID-19 jumlah kasus aktif di Kepri per 21 Februari 2022 bertambah 341 orang menjadi 2.121 orang.*

Baca juga: Satgas: Pasien COVID-19 di Kepri bertambah 462 orang

Baca juga: Dinkes Kepri klaim seluruh tenaga kesehatan sudah divaksin penguat

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022