Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (LATERIO) akan berperan sebagai walidata nasional untuk ekosistem terumbu karang dan lamun di Indonesia.LATERIO sebagai wali data nasional dengan berbagai instrumen analisis laboratorium yang rutin digunakan oleh para periset lintas disiplin dalam ilmu kelautan
"LATERIO sebagai wali data nasional dengan berbagai instrumen analisis laboratorium yang rutin digunakan oleh para periset lintas disiplin dalam ilmu kelautan," kata Pelaksana Tugas Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian BRIN Ocky Karna Radjasa dalam acara peresmian gedung LATERIO di Jakarta, Selasa.
Selain sebagai wali data nasional untuk ekosistem terumbu karang dan lamun, kata dia, pembangunan Gedung LATERIO yang selesai pada 2020-2021 disiapkan sebagai regional hub untuk riset kelautan.
"Peralatan yang kita miliki selama ini sudah 'out of date' dalam mendukung riset oseanografi. Manakala alat ini (LATERIO) tersedia, maka kita akan menjadi salah satu ujung tombak riset terkait kelautan dan oseanografi yang terbaik di Indonesia," katanya.
Keberadaan LATERIO juga akan memperkuat riset samudra. "Ini akan semakin memperkuat riset kita terkait dengan konsorsium samudra," katanya.
Ia menambahkan LATERIO dilengkapi dengan peralatan terkini dan canggih untuk mendukung berbagai penemuan keragaman hayati laut Indonesia termasuk mikroskop digital otomatis, mikroskop stereo trinokular, mikroskop fase kontras (compound microscope with phase contrast), mikroskop fluoresensi, dan sistem pencitraan fluoresensi.
Indonesia memiliki wilayah perairan lebih luas ketimbang daratan, dan 60 persen perairan Indonesia merupakan laut dalam yang sesungguhnya belum banyak dieksplorasi untuk potensi dan pemanfaatannya sehingga menarik untuk riset lebih lanjut terutama terkait laut dalam.
Jika dieksplorasi dan dimanfaatkan dengan optimal, katanya, potensi kekayaan laut Indonesia akan mendatangkan banyak manfaat di berbagai sektor kehidupan termasuk sebagai sumber pangan, pengembangan obat-obatan, dan energi. Riset laut juga membantu memahami fenomena lingkungan dan perubahan iklim.
Dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia periset dan semakin canggih dan lengkapnya infrastruktur riset, ia mengajak para peneliti di Indonesia untuk sama-sama membangun riset kelautan dan samudra di Indonesia yang berdaya saing tinggi.
Diharapkan lompatan-lompatan di bidang sains dan riset terutama untuk riset laut dan samudra akan semakin tercipta ke depannya, demikian Ocky Karna Radjasa.
Baca juga: BRIN eksplorasi manfaat sumber daya alam laut bagi perawatan kanker
Baca juga: BRIN : Pusaran Banda pengaruhi penyerapan nutrisi perairan sekitarnya
Baca juga: BRIN bangun alat deteksi tsunami kabel bawah laut di Manggarai Barat
Baca juga: BRIN perkuat fasilitas riset industri laut di Nusa Tenggara Barat
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022