Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan bahwa solusi yang adil bagi masyarakat Myanmar sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi dan rakyat negara itu berhak menikmati perdamaian, kesejahteraan, dan alam demokrasi.
"Kita harus membantu memberikan solusi yang adil untuk rakyat Myanmar. Tidak bisa ditunda-tunda lagi," kata dia, melalui akun media sosial twitter resmi @jokowi yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Ia menyampaikan, seluruh pihak tidak boleh lelah untuk terus membantu rakyat Myanmar. Rakyat Myanmar berhak untuk menikmati perdamaian, kesejahteraan dan demokrasi, tambahnya.
Baca juga: Menlu Retno: Penting, implementasi Konsensus Lima Poin tentang Myanmar
“Kita tidak boleh lelah untuk terus membantu rakyat Myanmar. Bersama-sama kita pasti bisa membantu mereka,” ucap dia.
Ia kerap menyuarakan isu-isu penanganan krisis di Myanmar dalam berbagai kesempatan. Saat bertemu pemimpin Singapura, dia menyampaikan keprihatinan atas situasi di Myanmar dan menekankan pentingnya penerapan lima butir konsensus ASEAN bagi Myanmar.
Baca juga: Junta Myanmar unjuk kekuatan militer, umumkan amnesti ratusan tawanan
“Kita sangat prihatin melihat perkembangan situasi di Myanmar. Indonesia dan Singapura memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya pelaksanaan Five-Point Consensus,” ujar dia.
Para pemimpin ASEAN telah menyepakati lima butir konsensus ASEAN untuk krisis Myanmar. Konsensus itu sebagai tindak lanjut pengambil alihan kekuasaan di Myanmar oleh militer Myanmar setelah kudeta Presiden Myanmar, Win Myint, dan Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Baca juga: Blinken: Situasi di Myanmar "sangat meresahkan"
Lima butir konsensus itu secara umum berfokus pada penghentian kekerasan, pengiriman bantuan kemanusiaan, dialog konstruktif segala pihak, utusan khusus Ketua ASEAN memfasilitasi mediasi dan dialog, serta kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam ASEAN Foreign Ministers' Retreat pada Kamis (17/2) menyebutkan belum ada kemajuan signifikan dalam penerapan lima butir konsensus ASEAN di Myanmar.
Baca juga: Myanmar akan diwakili tokoh non-politik dalam pertemuan ASEAN
“Kita semua masih sangat concern terhadap situasi di Myanmar, termasuk tidak adanya kemajuan signifikan dalam implementasi lima poin konsensus ASEAN (Five-Point of Consensus/5PCs). Semua negara ASEAN mengharapkan adanya kemajuan implementasi 5PCs,” kata dia.
Implementasi lima butir konsensus, kata dia, penting bagi rakyat Myanmar, bagi tercapainya stabilitas dan perdamaian di kawasan, dan juga penting bagi kredibilitas ASEAN.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022