Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh mendeteksi sebanyak 60 warga provinsi paling barat Indonesia itu terkonfirmasi positif probable COVID-19 varian Omicron, sehingga warga diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan.hasil WGS yang memastikan bahwa sampel tersebut adalah Omicron
“Dari 68 sampel yang kita periksa, teridentifikasi probable Omicron 60 sampel. Data sebaran ada di Dinas Kesehatan Aceh,” kata Kepala Balai Litbangkes Aceh Fahmi Ichwansyah di Banda Aceh, Rabu.
Balai Litbangkes Aceh sudah melakukan S-Gene Target Failure (SGTF) untuk mengetahui probable Omicron. Kata dia, dari 68 sampel usap warga positif COVID-19 yang diperiksa, hanya 60 sampel yang dinyatakan probable Omicron.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mengkonfirmasi 60 sampel probable Omicron itu positif terinfeksi COVID-19 varian Omicron atau tidak.
“Sampel yang teridentifikasi probable Omicron kami serahkan ke posko COVID-19 Aceh untuk dikirim ke laboratorium rujukan nasional di Jakarta, untuk dipastikan Omicron,” katanya.
Baca juga: Satgas COVID-19 deteksi 126 kasus baru infeksi corona di Aceh
Baca juga: Dinkes Aceh jemput bola percepat vaksinasi COVID-19 bagi lansia
Balai Litbangkes Aceh mulai melakukan pemeriksaan SGTF sejak beberapa pekan terakhir. Namun, kata dia, pemeriksaan sempat terhenti dalam beberapa hari ini karena kehabisan kit reagen.
Namun kini pihaknya sudah bisa kembali melakukan pemeriksaan SGTF setelah mendapatkan bantuan tiga kit reagen dari bagian logistik reagen COVID-19 di Jakarta pada, Selasa (22/2).
Pihaknya juga telah menghubungi posko COVID-19 Aceh dan jejaring laboratorium COVID-19 seperti Labkesda Aceh, Lab RSUD Datu Beru, Lab Kesrem Kota Lhokseumawe, Lab FK-USK Unsyiah, Lab RSUD Kota Langsa agar mengirim sampel positif COVID-19 untuk diperiksa probable Omicron.
“Bila hari ini ada masuk sampel, maka besok kita akan mulai lagi pemeriksaan SGTF,” kata Fahmi.
Disamping itu, Fahmi mengimbau masyarakat Aceh untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dengan disiplin memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, mengingat Omicron boleh dikatakan sudah terdeteksi di Tanah Rencong.
“Hasil WGS yang memastikan bahwa sampel tersebut adalah Omicron, tetapi secara umum kita sudah bisa mengatakan bahwa Omicron sudah ada di Aceh,” kata Fahmi.
Baca juga: Puluhan imigran Rohingya Lhokseumawe jalani vaksinasi dosis kedua
Balai Litbangkes Aceh mulai melakukan pemeriksaan SGTF sejak beberapa pekan terakhir. Namun, kata dia, pemeriksaan sempat terhenti dalam beberapa hari ini karena kehabisan kit reagen.
Namun kini pihaknya sudah bisa kembali melakukan pemeriksaan SGTF setelah mendapatkan bantuan tiga kit reagen dari bagian logistik reagen COVID-19 di Jakarta pada, Selasa (22/2).
Pihaknya juga telah menghubungi posko COVID-19 Aceh dan jejaring laboratorium COVID-19 seperti Labkesda Aceh, Lab RSUD Datu Beru, Lab Kesrem Kota Lhokseumawe, Lab FK-USK Unsyiah, Lab RSUD Kota Langsa agar mengirim sampel positif COVID-19 untuk diperiksa probable Omicron.
“Bila hari ini ada masuk sampel, maka besok kita akan mulai lagi pemeriksaan SGTF,” kata Fahmi.
Disamping itu, Fahmi mengimbau masyarakat Aceh untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dengan disiplin memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, mengingat Omicron boleh dikatakan sudah terdeteksi di Tanah Rencong.
“Hasil WGS yang memastikan bahwa sampel tersebut adalah Omicron, tetapi secara umum kita sudah bisa mengatakan bahwa Omicron sudah ada di Aceh,” kata Fahmi.
Baca juga: Puluhan imigran Rohingya Lhokseumawe jalani vaksinasi dosis kedua
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022