Novak Djokovic menganggap keputusan asosiasi tenis putra ATP untuk mendiskualifikasi Alexander Zverev dari turnamen Acapulco adalah keputusan yang "benar," sementara Andy Murray menggambarkan tidakan pukul raket yang dilakukan petenis Jerman itu "berbahaya" dan "sembrono."Saya membuat kesalahan di masa lalu di mana saya mengamuk di lapangan. Saya mengerti apa yang dialami pemain. Tapi, tentu saja, saya tidak membenarkan tindakannya
Djokovic, yang memainkan turnamen pertamanya sejak dideportasi dari Australia, melanjutkan perjuangannya untuk mempertahankan peringkat nomor satu dengan kemenangan meyakinkan 6-3, 7-6(2) atas Karen Khachanov di Dubai untuk melaju ke perempatfinal ke-10 berturut-turut.
Petenis Serbia itu kemudian mempertimbangkan perilaku kekerasan Zverev terhadap seorang wasit yang membuatnya dikeluarkan dari turnamen ATP di Acapulco.
Baca juga: Zverev dikeluarkan dari Acapulco karena coba serang wasit
Zverev mengomel soal panggilan telepon selama laga pembuka ganda bersama Marcelo Melo, secara verbal melecehkan wasit dan berulang kali memukul kursi wasit dengan raketnya di akhir pertandingan.
ATP mengumumkan bahwa Zverev "dikeluarkan" dari turnamen "karena perilakunya yang tidak sportif" dan petenis nomor tiga dunia itu tidak akan dapat mempertahankan gelar tunggalnya di Acapulco.
Zverev kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyesali perilakunya dan meminta maaf kepada wasit tersebut atas pernyataannya yang "salah dan tidak dapat diterima".
Djokovic, yang didiskualifikasi dari US Open pada 2020 karena secara tidak sengaja memukul hakim garis dengan bola, mengatakan dia mengharapkan Zverev yang berusia 24 tahun untuk merenungkan apa yang telah dia lakukan.
Baca juga: Djokovic pertahankan kemenangan dengan kalahkan Khachanov di Dubai
"Saya pikir dia mengatakan semuanya dalam pernyataan itu. Dia menyadari bahwa itu adalah kesalahan. Saya mengerti rasa frustrasinya. Terkadang di lapangan Anda merasakan panasnya pertempuran dengan banyak emosi yang berbeda," kata Djokovic, dikutip dari AFP.
"Saya membuat kesalahan di masa lalu di mana saya mengamuk di lapangan. Saya mengerti apa yang dialami pemain. Tapi, tentu saja, saya tidak membenarkan tindakannya. Dia melakukannya, dengan kata-kata, menanganinya dengan cara yang benar."
ATP belum mengungkapkan sejauh mana denda Zverev.
Djokovic dengan tegas menyatakan dia tidak akan pernah mendorong tur untuk memberikan sanksi keras terhadap seorang pemain dan mengatakan ada banyak orang lain yang telah melakukan pelanggaran serupa.
"Saya tidak akan pernah mendorong ATP mendiskualifikasi atau mendenda pemain karena saya tidak dalam posisi untuk melakukan itu," kata pemenang gelar major 20 kali itu.
Baca juga: Medvedev nikmati kemenangan kedua di Mexican Open 2022
Sementara itu, Murray, yang gagal melaju ke perempat final Dubai setelah kalah dari Jannik Sinner 5-7, 2-6, tidak menahan diri untuk menilai situasi tersebut.
"Itu berbahaya, sembrono," kata Murray setelah kekalahannya.
"Saya tidak selalu bertindak dengan cara yang saya inginkan di lapangan tenis. Saya tentu saja tidak mengaku seperti malaikat," tambah pria Skotlandia, yang menerima pelanggaran kode karena penyalahgunaan raket, Rabu.
"Namun, ketika Anda merobek raket tenis Anda tepat di sebelah wasit beberapa kali, ya, Anda tidak bisa melakukan itu."
Baca juga: Murray kritisi sikap Djokovic terhadap vaksin COVID-19
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022