"Awal pandemi tahun 2020, Makassar satu dari sekian kota di Indonesia yang sangat terdampak oleh COVID-19. Tingkat perekonomian Kota Makassar sampai minus 1,27 persen," ujar Moh Ramdhan Pomanto melalui surat elektroniknya diterima di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan di masa awal pandemi COVID-19, ekonomi masyarakat langsung tiarap dan semua sektor tanpa terkecuali terdampak karena aturan pemberlakuan sosial berskala besar (PSBB) untuk keselamatan bersama.
Namun, secara perlahan pada 2021, Kota Makassar mampu bangkit dari minus 1,27 menjadi 4,47 persen, di mana pergerakan ekonomi melaju pada bidang digitalisasi.
Baca juga: Pemprov Jabar dorong pertumbuhan ekonomi kreatif
Baca juga: Anies: Forum U20 dorong akses vaksin merata
"Makassar dengan sistem 'Sombere and Smart City' mampu menjadikan pertumbuhan ekonomi kembali ke arah yang lebih baik di angka 4,47 di tahun 2021 dan mampu rebound 5,74 persen. Ini menandakan bahwa ada sekitar 5 persen kenaikan pertumbuhan karena diawali dengan minus 1,27 di tahun 2020," katanya.
Danny Pomanto -- sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa sistem Sombere and Smart City pernah meraih ranking 80 pada 2019 dan saat ini Makassar telah berkembang ke start up lorong dan Makassar Virtual Economic Centre (MARVEC).
"Makassar akan menghadirkan start up lorong di mana UMKM akan dilatih dari analog menjadi digital. Karena yang bisa bertahan di era pandemi ini adalah Unicorn yang mampu beradaptasi dengan perkembangan masyarakat. Makassar yang juga akan menghadirkan 1.500.000 QR Code untuk warga dan 300.000 QR Code untuk rumah tangga," ujarnya.
Keterlibatan Kota Makassar dalam forum yang dihadiri perwakilan kota Seoul, Ghuangzhou, Xi'an dan Mumbai ini semakin mempertegas posisi Makassar yang diperhitungkan dunia.
"Alhamdulillah, di Urban20 ini kita bergabung bersama Kota Xi'an kemudian kota Mumbai dan kota Seoul, bersama kota-kota Indonesia, ada Surakarta dan Jambi. Nah, ini adalah partisipasi Makassar untuk menuju G20 sebagai presidensi dunia Pak Jokowi. Saya kira ini menjadi hal nyata bahwa Makassar itu diperhitungkan dunia," terang dia.
Selain Wali Kota Makassar, turut hadir juga Bambang Susantono Vice President ADB, Wali Kota Jambi Syarif Fasha, Emillia Saiz Sekjen UCLG World, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu, perwakilan USAID Indonesia, C40 Cities, dan Kedutaan Besar Inggris.*
Baca juga: Anies siap paparkan penurunan kemacetan Jakarta pada Forum U20
Baca juga: Kadin berharap pemerintah kota buat peta jalan capai nol emisi karbon
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022