Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan meski banyak ayat dalam Al Quran dan hadis yang menyampaikan ajakan untuk menunaikan zakat, namun capaiannya masih belum maksimal.
"Oleh karena itu, ini merupakan tantangan kita bersama agar bagaimana caranya memberikan literasi yang mencerahkan kepada masyarakat tentang pentingnya berzakat," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia optimistis apabila dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi salah satu pilar perekonomian di Indonesia untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Baca juga: Kemenag ajak Baznas dan LAZ gencarkan edukasi zakat jelang Ramadhan
Maka dari itu, dalam upaya meningkatkan capaian ZIS utamanya menjelang Ramadhan perlu ajakan secara masif soal berzakat.
Di sisi lain, Kemenag juga akan memperkuat sinergi dengan LAZ dan lembaga filantropi Islam demi meningkatkan nilai manfaat zakat.
"Kemenag juga mempunyai program sinergitas bersama sejumlah LAZ dan Forum Zakat (FOZ), seperti Kampung Zakat yang sudah berdiri di 17 lokasi seluruh Indonesia," ujar dia.
Menurutnya, peningkatan literasi mengenai zakat dan wakaf terus dilakukan dengan menggelar Festival Literasi Zakat dan Wakaf, sosialisasi melalui konten di berbagai media sosial, dan gerakan kampanye cinta zakat.
"Kemenag terus berikhtiar melalui sejumlah kebijakan, seperti optimalisasi pembinaan dan pengawasan LAZ, peningkatan kompetensi amil melalui SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), pemberdayaan ekonomi umat di KUA, hingga pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di KUA," kata dia.
Baca juga: Kemenag gandeng BNPT perkuat pengawasan lembaga amil zakat
Baca juga: Kemenag dorong jajarannya masifkan publikasi soal pemberdayaan zakat
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022