• Beranda
  • Berita
  • Zverev didenda setengah miliar rupiah karena amarah di lapangan

Zverev didenda setengah miliar rupiah karena amarah di lapangan

25 Februari 2022 16:21 WIB
Zverev didenda setengah miliar rupiah karena amarah di lapangan
Petenis Jerman Alexander Zverev memukul kursi wasit dengan raketnya setelah pertandingan ganda melawan Lloyd Glasspool dari Inggris dan Harri Heliovaara dari Finlandia dalam Abierto Mexicano di Acapulco, Meksiko, Selasa (22/2/2022). ANTARA/REUTERS/HO-Abierto Mexico de Tenis.
Petenis peringkat tiga dunia Alexander Zverev, yang dikeluarkan dari turnamen ATP 500 pekan ini di Acapulco setelah berulang kali memukul kursi wasit dengan keras, didenda 40.000 dolar AS atau sekitar Rp574 juta dan menghadapi peninjauan lebih lanjut.

Zverev didenda 20.000 dolar AS untuk pelecehan verbal, 20.000 dolar AS untuk perilaku tidak sportif dan akan kehilangan lebih dari 31.000 dolar AS atau sekitar Rp445 juta hadiah uang dan semua poin peringkat yang diperoleh dari aksi tunggal dan ganda di turnamen Abierto Mexicano.

Asosiasi tenis putra, ATP, dikutip dari Reuters, Jumat, mengatakan denda pada Zverev merupakan hukuman maksimum untuk setiap pelanggaran, dan juga akan meluncurkan peninjauan lebih lanjut atas insiden, yang dapat menyebabkan lebih banyak sanksi.

Baca juga: Zverev dikeluarkan dari Acapulco karena coba serang wasit

Pada 2019 setelah denda awal 113.000 dolar AS atau sekitar Rp1,6 miliar, petenis Australia Nick Kyrgios dikenai larangan 16 pekan dan denda tambahan 25.000 dolar AS atau sekitar Rp359 juta oleh ATP setelah penyelidikan internal.

Setelah kalah di nomor ganda, Selasa, Zverev mendekati kursi wasit Alessandro Germani dan nyaris memukulnya saat dia mengayunkan raket sebelum menuju kursinya di tepi lapangan, kesal karena panggilan telepon dalam pertandingan.

Runner-up US Open 2020 itu mendekati kursi untuk kedua kalinya dan sekali lagi memukulnya sambil meneriakkan sumpah serapah.

Tepat sebelum pertandingan berakhir, Germani memberikan Zverev kode pelanggaran karena berteriak dan mengumpat sebagai protes atas pukulan yang dianulir.

Zverev, yang merupakan juara bertahan di nomor tunggal, meminta maaf atas perilakunya.

Baca juga: Djokovic dan Murray dukung keputusan ATP hukum Zverev

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022