Minyak tersebut dilepas ke pasar di Kecamatan Sidikalang dan Kecamatan Sumbul ke sejumlah distributor dan toko/grosir. "Semalam sudah turun ke Dairi 17 ton adalah minyak goreng curah, kemudian disusul turun 8 ton. Jadi totalnya 25 ton minyak goreng turun ke Dairi," katanya, Sabtu.
Ia mengharapkan dengan masuknya 25 ton minyak goreng ke Dairi tidak ada lagi kelangkaan migor. "Kami juga sudah monitor ke sejumlah toko dan pasar, stok minyak sudah cukup. Masyarakat kini sudah tidak perlu resah. Masyarakat juga tidak perlu panik, tidak perlu memborong, karena stok sudah mencukupi,” katanya.
Baca juga: Mendag cek langsung harga minyak goreng di pasar terpadu Banda Aceh
Menurut Iwan, berdasarkan hasil monitoring kepada pedagang minyak goreng, bahwa situasi harga dan ketersediaan minyak goreng mudah-mudahan akan normal pada beberapa hari mendatang.
"Ini adalah sebagai tindak lanjut dalam rangka penanganan kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Dairi, direncanakan akan dilaksanakan kembali operasi pasar minyak goreng kemasan sederhana sebanyak 50.400 liter pada 1-5 Maret 2022 yang tersebar di wilayah Kabupaten Dairi," katanya.
Baca juga: Mendag sebut kelangkaan minyak goreng di Sumut karena distribusi
Iwan juga mengimbau masyarakat agar tidak membeli minyak goreng dalam jumlah yang berlebihan (panic buying).
Ia juga menghimbau pedagang tidak melakukan penimbunan agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat akan kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Dairi.
Pewarta: Juraidi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022