Menkes sebut tren kasus COVID-19 mulai melandai

27 Februari 2022 19:49 WIB
Menkes sebut tren kasus COVID-19 mulai melandai
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan bawah). ANTARA/Anita Permata Dewi.

Kami melihat beberapa provinsi sudah 'confirm' terjadi penurunan dari jumlah penularan maupun 'positivity rate'-nya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan tren kasus COVID-19 harian dan keterisian rumah sakit di Indonesia kini sudah mulai melandai.

"Hasil 'review' minggu lalu secara nasional, tren kasus dan hospitalisasi harian sudah mulai melandai," kata Menkes Budi dalam konferensi pers secara daring yang diikuti di Jakarta, Minggu.

Pihaknya menjelaskan di beberapa provinsi sudah terjadi penurunan jumlah penularan dan tingkat positif tes COVID-19.

Baca juga: Menkes: Pemerintah pertimbangkan ubah status COVID-19 menjadi endemi

"Kami melihat beberapa provinsi sudah 'confirm' terjadi penurunan dari jumlah penularan maupun positivity rate-nya, seperti DKI Jakarta, Bali, Banten, Maluku, Papua, NTB itu sudah mulai menurun, 'confirm' ya, tiga minggu berturut-turut," katanya.

Sementara ada beberapa provinsi lainnya yang sudah mulai menurun namun masih harus dilihat konsistensi penurunannya dalam dua pekan ke depan di antaranya Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.

Baca juga: Menkes: 5 Provinsi tunjukkan tren penurunan kasus Omicron

Budi menambahkan penurunan kasus di provinsi dengan populasi besar menyebabkan penurunan tingkat keterisian rumah sakit.

"Yang masuk rumah sakit dalam beberapa hari terakhir ini sudah terjadi penurunan disebabkan karena kontribusi provinsi-provinsi yang populasinya besar sudah menurun," katanya.

Dia mengatakan belajar dari pengalaman provinsi-provinsi di Jawa dan Bali selama merebaknya varian Omicron, tingkat keterisian rumah sakit mencapai 40 persen sampai dengan 50 persen dibandingkan saat merebaknya varian Delta.

Baca juga: Menkes: Dana kesehatan global berperan antisipasi pandemi masa depan

Begitu pula jumlah pasien yang meninggal mencapai sekitar 15 persen dibandingkan dengan jumlah pasien meninggal saat puncak penyebaran varian Delta.

"Yang meninggal di rumah sakit, kami lihat sekarang per harinya 250-an orang dibandingkan dengan puncak Delta yang 2.000 orang per hari, jadi sekitar hampir 15 persen-nya dari puncaknya Delta," tambah Budi.

Baca juga: Pemerintah perpanjang PPKM luar Jawa-Bali pada 1-14 Maret

Baca juga: Pemerintah percepat vaksinasi dosis dua dan lansia di luar Jawa-Bali

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022