Masyarakat korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cihuni Desa Curugpanjang Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sudah menerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Bantuan dari Kemensos berupa beras sebanyak satu ton, perlengkapan bayi, lauk pauk dan makanan ringan," kata Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Lebak Agus Rohmantika di Lebak, Senin.
Bantuan bahan pokok dari Kemensos itu mencukupi untuk kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana pergerakan tanah yang kini tinggal di tenda pengungsian.
Bantuan juga dari Pemerintah Provinsi Banten dan dari Pemerintah Kabupaten Lebak serta dari berbagai lembaga sosial di Kabupaten Lebak.
Baca juga: Korban pergerakan tanah di Lebak-Banten disiapkan relokasi
Baca juga: Pemkab Lebak relokasikan warga korban bencana pergerakan tanah
Baca juga: Korban pergerakan tanah di Lebak-Banten disiapkan relokasi
Baca juga: Pemkab Lebak relokasikan warga korban bencana pergerakan tanah
Saat ini, kata dia, warga yang tinggal di tenda pengungsian sekitar 50 jiwa dan mereka mendapatkan makan sebanyak tiga kali dalam seharian.
Selain itu juga anak-anak mereka mendapatkan minuman susu dan makanan ringan.
Masyarakat yang tinggal di tenda pengungsian dilengkapi kasur, bantal dan selimut kala musim hujan ini.
"Kami tentu mengutamakan pelayanan dasar setelah bencana alam agar warga korban bencana alam tidak kelaparan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, penanganan bantuan bagi warga korban bencana pergerakan tanah di Curugpanjang Kabupaten Lebak itu hingga 14 hari ke depan.
Pemerintah daerah sudah meningkatkan status darurat bencana, sehingga kebutuhan konsumsi harus terpenuhi untuk mengurangi risiko kebencanaan.
"Kami berharap warga korban bencana pergerakan tanah ke depan bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman," katanya menjelaskan.
Sementara itu, sejumlah warga di tenda pengungsian menyatakan bahwa mereka sangat terbantu kebutuhan makan dan tidur oleh pemerintah daerah.
Saat ini, warga korban bencana alam kebingungan karena kondisi rumah retak-retak dan nyaris ambles akibat pergerakan tanah.
"Kami lebih baik tinggal di tenda pengungsian, " kata Nurhayati (45) warga Curugpanjang Kabupaten Lebak.*
Baca juga: BPBD Lebak libatkan PVMBG Bandung teliti bencana pergerakan tanah
Baca juga: 120 warga Lebak tinggal di pengungsian akibat pergerakan tanah
Baca juga: BPBD Lebak libatkan PVMBG Bandung teliti bencana pergerakan tanah
Baca juga: 120 warga Lebak tinggal di pengungsian akibat pergerakan tanah
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022