Kita harus bisa mengambil peluang ini menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan crypto (kripto), Non Fungible Token (NFT), dan metaverse adalah bagian dari inovasi yang akan mengubah dunia.
“Kita harus bisa mengambil peluang ini menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi,” ungkapnya dalam keterangan Weekly Press Briefing, Jakarta, Selasa.
Pada prinsipnya, lanjut dia, keberadaan metaverse ingin menciptakan dunia menjadi lebih sejahtera (better living).
Realitas virtual itu disebut dapat membuat penggunanya menikmati berwisata, seperti ke Bali atau lima destinasi super prioritas.
“Di metaverse kita akan merasa riil berada di Bali. Dengan menggunakan teknologi digital dan virtual, di sana juga bisa beli oleh-oleh dengan riil beli di metaverse dengan transaksi kripto dan segera sampai di rumah,” ujar dia.
Selain itu, aset pengguna metaverse di dunia nyata juga dapat dibentuk menjadi NFT di realitas virtual tersebut dan dapat dinikmati sebagai wujud dari better living.
Mengenai merebaknya token kripto karya anak bangsa seperti ASIX, pihaknya menyambut baik keinginan para trader (pengguna) kripto yang mempromosikan sektor pariwisata Indonesia melalui token kripto. Sehingga, pariwisata Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat dunia dan menjadi top of mind (pilihan utama) sebagai destinasi wisata pilihan.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mengeluarkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu sehingga para trader ini bisa mengeluarkan berbagai token-token kripto yang bisa mempromosikan sektor parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif) yang ada di Indonesia ke dunia internasional,” kata Sandiaga.
Baca juga: Mark Zuckeberg beberkan proyek AI terbaru Meta sambut metaverse
Baca juga: Operasi lewat metaverse sangat mungkin terjadi di masa depan
Baca juga: Meta yakini "Mixed Reality" bisa terwujud dalam satu dekade
Baca juga: Wamendag: Metaverse dorong peningkatan sektor perdagangan digital
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022